BAYI yang lahir selalu menangis. Kalau tidak menangis, itu pertanda tidak normal atau ada kelainan.
Setiap bayi yang lahir selalu menangis. Meski bayinya menangis, ayah ibu dan bidan akan tersenyum gembira.
Hal ini karena menangisnya bayi saat lahir pertanda kalau si bayi lahir dalam keadaan normal, sehat wal afiat. Benarkah?
Sudut Pandang Medis
Secara ilmu medis atau kesehatan, bayi yang lahir menangis pertanda ia sehat. Dengan menangis pula, otot-otot bayi bekerja dengan baik sekaligus mengeluarkan cairan kotor.
Justru kalau tidak menangis, bayi dianggap lahir dengan kelainan atau ada gangguan fisik yang harus segera diatasi. Seperti, ada cairan ketuban yang menyumbat saluran nafas. Biasanya bidan atau dokter akan menghilangkan cairan yang menghambat itu agar bayi bisa menangis.
Sudut Pandang Lain
Ada sudut pandang lain kenapa bayi lahir menangis. Yaitu, adanya gangguan setan. Setan semacam menyakiti bayi yang dalam kandungan sehingga ia lahir menangis.
Semua bayi akhirnya lahir dalam keadaan menangis, kecuali dua orang bayi yang lahir tanpa menangis tapi dalam keadaan sehat wal afiat.
Siapa dua bayi itu? Dia adalah Maryam alaihassalam dan puteranya Nabi Isa alaihissalam.
Kenapa keduanya tidak menangis? Karena ibunda Maryam alaihassalam berdoa kepada Allah agar bayi dan keturunannya tidak diganggu setan.
Hal ini tertera dalam firman Allah Surah Ali Imran ayat 36. “…Sesungguhnya aku memohon perlindungan kepadaMu untuk dia dan keturunannya dari gangguan setan yang terkutuk.”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada bayi yang terlahir tanpa mendapat tusukan dari setan sehingga bayi itu menangis keras, kecuali putra Maryam dan ibunya.” (HR. Muslim)
Sudut Pandang Hikmah
Boleh jadi ada hikmah yang bisa diambil dari takdir Allah ini. Sebuah hikmah yang bisa diambil pelajaran tentang makna hidup.
Bayi menangis saat lahir mengingatkan kita bahwa hidup ini dalam rangka memikul amanah Allah. Begitu berat.
Seorang ulama mengatakan, “Manusia terlahir menangis sementara orang di sekitarnya tersenyum. Beruntunglah saat ia wafat dalam keadaan tersenyum, sementara orang di sekelilingnya menangis.” [Mh]