• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 10 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Ia Datang Bukan Untuk Bertanya

Januari 2, 2022
in Khazanah
Ia Datang Bukan Untuk Bertanya
73
SHARES
565
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Ia Datang Bukan Untuk Bertanya

Ketika Rasulullah menceritakan kisah perjalanannya yang ajaib dalam peristiwa Isra Miraj kepada kaumnya, yang terdiri dari orang-orang Quraisy, penduduk Mekkah terpecah menjadi tiga golongan.

Sebagian besar adalah orang-orang kafir yang makin tidak percaya kepada Muhhamad. Bahkan menganggapnya gila. Golongan kedua adalah orang-orang yang tadinya beriman, tetapi kemudian murtad begitu mendengar Nabi bercerita yang bukan-bukan dan tidak masuk akal sama sekali. Hanya sebagian besar saja makin kuat imannya.

Baca Juga: Selamat Datang Saudara Seiman

Ia Datang Bukan Untuk Bertanya

Antara lain sahabat Abu Bakar Asshidiq. Bahkan, jika ada yang bertanya kepadanya apakah Abu Bakar mempercayai keterangan Muhammad yang mustahil itu, sahabat tersebut menjawab, “Lebih dari itu pun, kalau yang bercerita Muhammad, aku pasti percaya,” tegas. Tak ada keraguan.

Akibat keadaan yang menyedihkan itu, Nabi dengan sedih tertunduk di depan Kakbah sambil terus memikirkan kaumnya yang keras kepala. Ia sangat kasian kepada mereka. Bagaimana nasib-nasib orang-orang kafir itu di akhirat kelak kalau terus-terusan membangkang kepada kebenaran Allah swt?

Tiba-tiba datanglah salah seorang pemuka Quraisy –anak muda yang berbadan tinggi besar serta tegap. Seraya menghardik dengan suara keras, ia bertanya kepada Nabi, “Aku dengar kau baru terbang ke langit, hai Muhammad?”

Nabi mendongak. Ia tersenyum ramah. “Tidak. Aku baru saja diperjalankan oleh Allah untuk menghadap ke hadirat-Nya.”

“Pokoknya kau mengaku terbang ke langit bukan?” desak orang musyrik itu. “Coba sekarang aku ingin melihat buktinya…”

Nabi mengernyitkan dahinya. “Apa maksudmu?” tanyanya.

Orang itu bersikap makin menjengkelkan. Ia berkata dengan nada yang penuh hardikan, “Berdirilah kau, Muhhamad!”

Nabi menurut. Ia pun berdiri sebab Nabi adalah pemimpin yang sangat sabar dan tasamuh, penuh toleransi kepada siapa saja.

“Angkat sebelah kakimu, yang kanan!” perintah pemuda jagoan itu dengan kasar dan sangat kurang ajarnya.

Nabi tetap menurut. Diangkatnya kaki yang kanan.

“Sekarang angkat pula kakimu yang kiri. Yang kanan, jangan diturunkan…,” lanjut si kafir itu.

Nabi menarik nafas panjang di dadanya. Ia berkata dengan rendah hati, “Bila kuangkat pula kaki yang kiri, sedangkan yang kanan masih diatas, aku bakal jatuh terguling…”

“Ha ha ha, Muhammad. Inilah buktinya bahwa engkau pembohong. Tukang bual yang besar mulut. Mengangkat dua kaki dari atas tanah satu jengkal saja tidak mampu. Apalagi terbang ke langit…ha ha ha ha…”

Nabi masih saja tetap tenang. Ia memandangi pemuda itu, namun sejurus kemudian ia berkata, “Barangkali kalau kau ingin bukti lebih lanjut, datangilah sahabatku Ali bin Abi Thalib. Dia masih muda dan sebaya denganmu. Mungkin dia bisa menerangkan yang cocok dengan keinginanmu tentang perjalanan Isra Miraj-ku…”

Si pemuda mengangguk-angguk kepalanya. “Hmm, baik. Aku akan datangi dia!” ujarnya.

Maka dicarilah sahabat Ali oleh orang musyrik yang sombong dan kasar itu. Waktu itu, Ali sedang berkumpul bersama beberapa sahabat lainnya. Orang kafir itu memanggil Ali, dan Ali mendekatinya.

“Ada perlu apa kaupanggil aku, ha?” Tanya Ali.

“Begini,” jawab si pemuda kafir itu dengan sombong. “Aku baru saja mendatangi saudaramu yang gila, si Muhammad itu. Aku Tanya, apakah betul dia baru terbang ke langit. Dia menjawab betul. Kusuruh buktikan dia dengan cara mengangkat kedua kakinya bersama-sama, satu jengkal saja dari atas tanah, tetapi dia menjawab tidak bisa.

Nah, aku ejek dia, aku tertawakan dia seketika saking lucunya, karena ia nyata-nyata berbohong kan? Nah, ia menyuruhku untuk datang kepadamu. Katanya, kau Ali, dapat menjelaskan peristiwa Isra Miraj kepadaku lebih terang dan jelas lagi. Karena engkau seusia denganku. Apakah itu benar?”

Ali mendelik. Sekian detik ketika ia mendengar perkataan orang dihadapannya, ia mendengus. Tanpa mengeluarkan sepatah kata jua, ia dengan cepat hampir tidak kelihatan oleh mata, mencabut pedangnya.

Orang kafir itu kebingungan. “Kenapa kau cabut pedangmu?” Sambil berkata seperti itu, ia pun dengan begitu saja hendak mengeluarkan goloknya.

Namun, gerakannya tidak cukup cepat dibandingkan dengan sebatan pedang Ali. WUSSHHHH!!!! Sekali gerak, Ali mengarahkan pedangnya ke leher orang kafir itu. Darah memuncrat. Sejenak kemudian si pemuda itu terkapar. Ali mengelap-elap pedangnya yang bersimbah darah.

Para sahabat yang menyaksikan peristiwa itu cepat-cepat mendatangi Ali bin Abi Thalib dengan cemas dan keheranan. Mereka menegur dengan keras, “Hai, anak Abi Thalib, alangkah gegabahnya kau! Kejam dan tak berprikemanusiaan! Bukankah Rasulullah menyuruhmu menerangkan kepadanya tentang peristiwa Isra Miraj, bukan untuk membunuhnya?”

Ali melirik ke arah mereka. Dengan tenang, ia mengacungkan pedangnya tegas ke arah mayat yang masih membujur bersimbah darah itu. “Dia ini, ujarnya, “Rasulullah sendiri yang bercerita, orang kafir itu tidak percaya. Malah menghina dan mengejeknya.

Padahal Rasulullah yang mengalami peristiwa itu sendiri, berarti keterangan beliau lebih jelas dan gambling daripadaku. Tutur kata beliau juga juga halus dan sopan dibandingkan dengan diriku. Ceritanya lebih terperinci karena beliaulah yang mengetahui rahasia Isra Miraj dengan pasti.

Apalagi kalau sekedar Al bin Abi Thalib yang bercerita, tak bakal dia percaya. Kedatangannya bukan hanya ingin bertanya mencari tahu. Ia hanya ingin mengejek dan merendahkan keimanan kita. Maka satu-satunya jalan agar dia percaya, mati dulu baru dia tahu terhadap perkara-perkara ghaib selama ini!”

Para sahabat akhirya mengangguk-angguk menyetujui pendirian Ali bin Abi Thalib karena agama memang merupakan pegangan hidup yang tidak layak dijadikan sebagai bahan pergunjingan atau ejekan.

 

Sumber : Peri Hidup Nabi dan Para Sahabat, Kumpulan Kisah Yang Menyentuh dan Menggetarkan Hati. Saad Saefullah. Pustaka SPU.

 

Tags: Ia Datang Bukan Untuk Bertanya
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Seni Mencetak Generasi Qurani

Next Post

Pendiri: Majalah Charlie Hebdo Sudah Jadi Corong Zionis

Next Post

Pendiri: Majalah Charlie Hebdo Sudah Jadi Corong Zionis

Lawan Islamofobia, CAIR Gelar Kampanye 'Share the Quran'

Booth Rancangan Designer Muslim di IFW 2014, Tak Pernah Sepi

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7348 shares
    Share 2939 Tweet 1837
  • Geopark Kaldera Toba Resmi Berstatus Green Card dari UNESCO Global Geopark

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Bersama BSI, Maher Zain Akan Gelar Konser di Tiga Kota Besar Indonesia pada November 2025

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2983 shares
    Share 1193 Tweet 746
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3906 shares
    Share 1562 Tweet 977
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    458 shares
    Share 183 Tweet 115
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4901 shares
    Share 1960 Tweet 1225
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1345 shares
    Share 538 Tweet 336
  • Peran Besar Kaum Perempuan Terhadap Perubahan

    1052 shares
    Share 421 Tweet 263
  • Keutamaan Doa Rodhitu Billahi Robba

    3090 shares
    Share 1236 Tweet 773
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga