Salah satu pendiri awal majalah Prancis Charlie Hebdo menuduh pemimpin redaksi majalah tersebut telah menyeret tim menuju kematian mereka setelah menjadikan majalah itu sebagai corong Zionis.
“Saya benar-benar menentang Anda,” ujar Henri Roussel, 80 tahun, yang berkontribusi di awal terbitnya majalah itu pada tahun 1970, tulis suratnya kepada editor majalah Nouvel Obs, Daily Telegraph melaporkan.
Ia menyalahkan Stéphane Charbonnier (lebih dikenal sebagai Charb), pemimpin redaksi Charlie Hebdo yang telah menyeret tim kearah kematian dengan merilis kartun yang semakin provokatif.
“Apa yang membuatnya merasa perlu menyeret tim menjadi seperti ini,” ujarnya, mengacu pada keputusan Charb untuk memposting kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad dengan cara yang ofensif.
Dalam tulisannya tersebut, Roussel menyebutkan Charb anak yang luar biasa namun keras kepala.
“Saya rasa kami adalah orang-orang bodoh yang mengambil resiko yang tidak perlu. Kami pikir kami kebal, selama bertahun-tahun, bahkan lebih dari satu dekade. Namun, pada suatu hari, provokasi itu akan berbalik menyerang kami,” kata Roussel, yang telah berkontribusi kepada majalah Charlie Hebdo, sejak majalah ini masih bernama Hara-Kiri Hebdo.
“Dia seharusnya tidak melakukan itu, tapi Charb melakukannya lagi setahun kemudian, pada bulan September 2012,” tambahnya.
Dia juga menuduh pendahulu Charb, Philippe Val, mengubah majalah Charlie Hebdo menjadi sebuah majalah Zionis dan Islamofobia setelah menampilkan salah satu tokoh bersejarah, Maurice Sine yang ia anggap anti-Semit.[af/onislam]