HIJRAH dan kebangkitan Islam ditulis oleh K.H. Iman Santoso, Lc., M.E.I. Tahun baru Hijriyah identik dengan kebangkitan Islam.
Karena penetapan kalender Islam yang dilakukan di masa khilafah Umar bin Khattab ra diambil dari hijrahnya Rasul Shallallahu alaihi wa sallam dan sahabatnya dari Mekkah ke Madinah.
Hijrah itu adalah pilar dari kebangkitan Islam. Sedangkan 1 Muharram 1444 yang merupakan abad 15 juga diharapkan oleh para ulama sebagai abad kebangkitan Islam.
Jika dihitung dari sekarang, masih tersisa 55 tahun.
Realitas hari ini, kebangkitan Islam semakin menemukan momentumnya, khususnya pasca wabah pandemi Covid-19.
Mayoritas negara-negara di dunia terpapar Covid-19, tetapi yang terparah adalah negara-negara besar, seperti AS, India, Negara-negara Eropa dan China.
Sedangkan Negara-negara muslim adalah negara yang paling minim dari sisi penularan dan kematian.
Baca Juga: Momen Hijrah, Momen Meraih Bahagia
Hijrah dan Kebangkitan Islam
Perang Rusia versus Ukraina semakin memperparah kondisi dunia dan melemahnya hegemoni Dunia Barat dan Dunia Timur.
Resesi dan kebangkrutan negara-negara sudah semakin nyata dan mengerikan.
Realitas ini memunculkan fakta bahwa Islam adalah agama yang paling solutif dalam menghadapi berbagai macam problematika kehidupan modern.
Demikian juga Dunia Islam semakin solid dalam menghadapi segala problematika yang mengancam dunia.
Kebangkitan Islam baik secara data maupun fakta, tidak terbantahkan lagi, tinggal menunggu momentum yang tepat.
Secara data, baik bersumber dari Al-Qur’an maupun Sunnah sudah sangat jelas.
Di antaranya beberapa beberapa data berikut:
1. Islam akan dimenangkan
“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai”.
(QS At-Taubah 33, As-Shaff 9). dan Surat Al-Fath 28, dengan redaksi akhir yang berbeda, “Dan cukuplah Allah sebagai saksi”
2. Umat Islam, Umat Terbaik
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS Ali Imran 110).
3. Allah akan Memenangkan Orang Beriman
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka,
dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa.
Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (QS Al-Furqon 55).
Kapan Kemenangan Umat Islam?
Kemenangan umat Islam sedang dalam proses yang sudah dekat. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:”
تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إذَا شَاءَ أنْ يَرْفَعَهَا ثم تكونُ خِلاَفَةً عَلَى مَنْهَاجِ النبوةِ فَتَكون ما شَاءَ اللهُ أن تكونَ ثم يرفعُهَا إذا شاء الله أن يرفعَهَا ثم تكونُ مَلِكًا عَاضًا فيكون ما شاء الله أنْ يكون ثم يرفعها إذا شَاء أنْ يرفعَهَا ثم تكون مُلُكًا جَبَرِيَةً فتكونُ مَا شَاءَ اللهُ أنْ تكون ثم يرفعها إذا شاء أنْ يَرفعها ثم تكون خلافةً على منهاج النبوة (أحمد)
Dari Hudzaifah Radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:”
Kalian akan mengalami masa kenabian sampai Allah menghendaki kemudian Allah angkat (masa kenabian tersebut) jika Allah menghendakinya.
Seterusnya masa khilafah dengan manhaj kenabian sampai Allah menghendaki, kemudian Allah mengangkatnya jika Allah menghendakinya.
Seterusnya masa raja yang menggigit sampai Allah menghendakinya, kemudian Allah mengangkatnya jika Allah menghendakinya.
Seterusnya masa raja diktator sampai Allah menghendakinya, kemudian Allah mengangkatnya jika Allah menghendakinya. Seterusnya masa khilafah dengan manhaj kenabian”.
(HR Ahmad).
Hadis ini menyebutkan 5 fase kepemimpinan;
1. Kepemimpinan Para Nabi (terakhir Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam).
2. Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar radhiyallahu anhu- Ali bin Abi Thalib, 30 tahun).
3. Kepemimpinan Kerajaan Islam (Bani Umayyah – Turki Utsmani, 13 Abad)
4. Kepemimpinan Penguasa Diktator (Sekarang).
5. Kepemimpinan Dunia Islam
Baca Juga: Merenungi Makna Hijrah
Para ahli sejarah meneliti sesuai hadis di atas, bahwa era sekarang adalah era di fase ke-4 Penguasa Diktator yang tidak menerapkan ajaran Islam.
Fase ini dikuasai oleh blok Barat; AS, Eropa dan Israel dan blok Timur; China, Jepang, Korea dll dan kedua kekuatan super power akan saling perang, terutama pasca Covid-19.
Pasca kejatuhan dua blok tersebut, kekuasaan akan kembali ke tangan umat Islam atau dunia Islam. Dan Allah Maha Kuasa atas semua itu.
Optimisme dan semangat seperti inilah yang selalu disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kepada sahabat dan umatnya.
«لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ
“Akan senantiasa ada golongan dari umatku, yang senantiasa menegakkan kebenaran, musuh-musuh mereka tidak mampu membahayakan mereka, sampai Allah menentukan urusan-Nya, dan mereka tetap istiqomah dalam perjuangan terhadap kebenaran“. (HR Muslim)
«لَتُفْتَحَنَّ الْقُسْطَنْطِينِيَّةُ، فَلَنِعْمَ الْأَمِيرُ أَمِيرُهَا، وَلَنِعْمَ الْجَيْشُ ذَلِكَ الْجَيْشُ» . قَالَ: فَدَعَانِي مَسْلَمَةُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ فَسَأَلَنِي، فَحَدَّثْتُهُ، فَغَزَا الْقُسْطَنْطِينِيَّةَ
“Kota Kostantinopel akan dibuka (untuk umat Islam), sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin itu dan sebaik-baiknya tentara tentara itu (yang membuka kota Kostantinopel)”. (HR Ahmad).
أَيُّ الْمَدِينَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلًا: قُسْطَنْطِينِيَّةُ أَوْ رُومِيَّةُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَدِينَةُ هِرَقْلَ تُفْتَحُ أَوَّلًا» يَعْنِي قُسْطَنْطِينِيَّةَ
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ditanya, ‘Manakah dari dua kota yang akan dibuka terlebih dahulu (untuk umat Islam), Kostantinopel atau Roma?
Rasul Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “ Kotanya Heraklius dibuka lebih dahulu, yaitu Konstantinopel”. (HR Ahmad).
Hadis dibukanya kota Kostantinopel Ibukota Bizantium Romawi Timur sudah merupakan fakta yang terbukti berhasil dibuka oleh Sultan Muhammad Fatih (1453) dari Turki Utsmani, dan diubah menjadi kota Istanbul.
Sedangkan setelah itu, kota Roma yang merupakan ibukota Romawi Barat (Eropa sekarang). Hadis ini adalah kabar gembira bagi Umat Islam. Semoga terjadi dalam waktu dekat. Amiiin. Wallahu a’lam.[ind]
sumber: https://t.me/robbanimediatama