ChanelMuslim.com – Faktor penyebab turunnya iman bisa berasal dari lingkungan, gerakan destruktif, serta figuritas. Selain itu, ada pula godaan tribulasi dan keluarga.
Baca Juga: Air pun Ada Pasang Surutnya
Turunnya Iman Disebabkan Godaan Lingkungan
Seorang muslim yang dibesarkan dalam lingkungan yang mendukung dilaksanakannya nilai-nilai Islam, namun semasa kuliah atau bekerja di tempat yang memiliki lingkungan didominasi daya Tarik jahiliyah, akan mudah terpengaruh.
Ia akan mampu bertahan atau sebaliknya justru akan terbawa arus.
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang bisa dikalahkan oleh tekanan lingkungan di antaranya adalah kemungkinan dasar pembinaan yang tidak benar,
komitmen berislam yang lebih didorong oleh rasa malu, taklid dan ikut-ikutan dan bukan berdasarkan kesadaran, kepahaman, dan keimanan,
dan di lingkungan keduanya ia meninggalkan lingkungan Islami dan teman seperjuangan, lalu bergabung dengan lingkungan jahiliyah serta mendapatkan teman yang buruk akhlaknya.
Baca Juga: Ketaatan Sebab Turunnya Rahmat
Godaan Gerakan Destruktif
Gerakan ini selalu muncul dan bekerja keras dalam menyebarkan keraguan. Gerakan-gerakan destruktif mampu memesonakan orang yang melihatnya sehingga membutakan mata.
Gerakan ini di antaranya ada yang memfokuskan pada bidang akidah dan mampu menimbulkan citra bahwa dialah yang memiliki kemampuan dalam bidang ini.
Ada pula yang memfokuskan pada bidang militer, keruhanian dan lain-lain.
Gerakan ini bekerja merusak akal pikiran, memandulkan peran dan meracuni dunia aktivis Islam.
Godaan dari Figuritas
Ketokohan menjadi sumber fitnah dan pintu masuk syaitan ke dalam jiwa mereka yang menjadi figur. Hal ini dialami iblis yang kemudian mengalami nasib buruk kelak di akhirat (QS. 7: 12)
Baca Juga: Futur Fenomena Godaan Syaitan
Selain godaan dari luar, penyebab turunnya iman atau kefuturan juga disebabkan oleh faktor internal dari dalam diri sendiri.
Karakter tidak disiplin
Watak ini disebabkan dua kemungkinan, yaitu tidak siap menerima beban-beban tugas struktural dan enggan meleburkan diri dalam bangunan jamaah karena khawatir pendapatnya tidak akan diterima.
Cinta dunia
Sikap seperti ini akan berpengaruh sangat besar dan mendalam. Ia dapat membuat orang frustasi dan melemahkan jiwa.
Ini menjadi pintu bagi syaitan untuk memasuki jiwa orang-orang beriman.
Ketakutan, ancaman dan angan-angan kosong merupakan tipu daya syaitan yang dilakukan terhadap orang yang bersikap seperti ini.
Ini dapat dilihat dalam QS. 4: 120, 3: 168, 175, 48: 11, 62: 6-8, 29: 10-11.
Berlebihan beragama
Seseorang yang tidak menerima sikap moderat, membebani diri melebihi kemampuannya, dan bersikeras untuk berlebih-lebihan dalam segala hal kelak akan mengalami frustasi kejiwaan dan keimanan.
Hadits riwayat Ahmad dan Nasa’I menceritakan binasanya orang-orang yang bersikap berlebihan dalam agama.
Sesungguhnya dalam syariat terdapat kewajiban-kewajiban yang tidak dapat ditawar (‘azimah) dan beberapa keringanan (rukhsah).
Baca Juga: Waktu Turunnya Nabi Isa dan Syariah yang Dipakai
Menganggap ringan
Orang yang menganggap enteng komitmen pada hukum-hukum syariat, mempermudah pelaksanaan hukum Allah Subhanahu wa taala,
akan termotivasi untuk melonggarkan sikap pada satu masalah dalam hal yang kecil pertama kali, dan berlanjut pada hal-hal yang besar.
Senang dipuji
Penyakit ini dapat menghancurkan jiwa, menghapus pahala, merusak amal dan mencelakai diri pelakunya.
Orang yang demikian tidak mampu mengenali hakikat diri mereka sendiri.
Orang seperti ini harus mendapat teguran keras agar terbangun.
Cemburu
Perbedaan kemampuan, produktivitas, prestasi, tingkat social ekonomi dapat menjadikan seseorang menjadi cemburu buta terhadap orang lain.
Ia bahkan bisa berpengaruh terhadap mental, misalnya memaksakan diri melebihi kemampuan atau menjadi pendendam.
Terpancing menggunakan kekuatan
Penggunaan senjata atau kekuatan oleh individu dapat berakibat buruk bagi organisasi atau pergerakan. Penggunaan yang tidak memenuhi kaidah syariat akan menimbulkan hasil yang kontraproduktif.
Itulah faktor-faktor penyebab kefuturan atau turunnya keimanan. Semoga Sahabat Muslim terhindar darinya.[ind]