BULAN mulia tak lagi sama, apalagi ketika orang tercinta tak lagi bersama kita untuk merasakan keberkahan bulan Ramadan bersama-sama.
Ramadan akan terus berulang hingga akhir zaman. Namun, tak ada yang bisa memastikan apakah kita akan menemuinya kembali tahun depan.
Ketidakhadiran mereka yang tercinta di Ramadan tahun ini, barangkali dirasakan oleh sebagian orang. Sahur-buka tak lagi melihat sosoknya, terasa ada sesuatu yang hilang.
Uttiek M. Panji Astuti menulis, kesedihan serupa pernah dirasakan dua manusia mulia, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan Utsman ibn Affan.
Di hari ketika kemenangan Perang Badar dikabarkan, keduanya harus kehilangan perempuan yang dicintai: Ruqayah binti Muhammad.
Ruqayah merupakan putri kedua Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersama Ibunda Khadijah binti Khuwailid. Ia terlahir setelah Zainab dan merupakan kakak dari Ummu Kultsum.
Sementara bagi Utsman ibn Affan, Ruqayah adalah istri tercinta yang dinikahinya setelah putri Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam itu berpisah dengan Utbah bin Abu Lahab.
Kisah cinta keduanya mengharu-biru. Tekanan sosial dan fisik pada penduduk Makkah membuat pasangan pengantin baru itu diperintah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk berhijrah ke Habasyah,
Di Habasyah, lahir putra pertama mereka yang diberi nama Abdullah. Karenanya, Ustman ibn Affan juga sering dipanggil Abu Abdullah.
Baca Juga: Kedekatan Utsman bin Affan dengan Al Quran
Bulan Mulia Tak Lagi Sama Ketika Orang Tercinta Tak Lagi Bersama Kita
Setelah menetap di Habasyah beberapa waktu, mereka mendengar kabar kalau Makkah sudah kembali aman. Pulanglah keduanya ke kampung halaman tercinta.
Ternyata kabar itu tak sepenuhnya benar. Penganiayaan terhadap Muslimin justru kian menjadi. Keduanya lalu diperintah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk hijrah ke Madinah.
Baru sebentar merasakan ketenangan di Madinah, pasangan sesurga ini kembali diuji dengan wafatnya putra tercinta, Abdullah ibn Utsman ibn Affan.
Kesedihan yang dirasakan Ruqayah membuatnya jatuh sakit. Ada juga yang menyebutkan kalau Ruqayah terserang penyakit campak.
Hingga saat panggilan jihad berkumandang di medan Badar, Utsman tak diizinkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk bergabung dan diperintahkan untuk mengurus istrinya yang tengah terbaring sakit.
Di bulan Ramadan yang mulia, Ruqayah kembali ke haribaan-Nya. Kepedihan dirasa Utsman, sebab belum lama ditinggal putra tercinta, Sang Istri menyusulnya.[ind]
View this post on Instagram