BRANDED vs Unbranded ini ditulis oleh Irene Radjiman dalam Chanel Telegramnya dengan nama yang sama. Dalam pembuka tulisannya, ia menampilkan gambar artis pemeran film Harry Potter, Emma Watson, dengan caption-nya:
“Wearing unbranded and cheap clothes doesn’t mean you’re poor. Remember: you have a family to feed. Not a community to impress.”
Irene menulis: gambar tersebut viral karena kata-kata bijaknya. Caption yang menyertai gambar ini macam-macam. Ada yang hanya sekadar menerjemahkan, namun ada pula yang menafsirkan menurut opininya sendiri.
Tadinya saya ga kepikiran untuk ikutan share gambar ini. Tapi tiba-tiba jiwa bisnis saya berontak ketika ada yang memberi caption:
“Untung saya ga suka pakai barang branded, walaupun KW 1, 2, 3, dst. Mending tampil sederhana aja yang penting nyaman.”
Tidak salah sih caption di atas itu. Itu kan opini pribadi dia ya? Tapi jiwa bisnis saya berontak baca opini itu. Kenapa?
Begini saya jelasin. Opini di atas yang diawali dengan kata “untung” menyiratkan seolah orang yang suka pakai barang branded itu tidak beruntung.
Padahal kebalik, rata-rata orang yang bisa pakai barang branded itu adalah orang yang punya keberuntungan secara finansial.
Baca Juga: Haji Tanpa Biaya Selangit
Branded vs Unbranded (Bagian 1)
Sebenarnya tidak bisa dibilang keberuntungan juga. Mereka bisa memiliki kelebihan finansial karena Allah berkehendak.
Entah karena Allah menghendaki sebab ibadahnya yang masyaa Allah, atau karena kegigihannya, atau karena orang tersebut sedang berjuang di jalan Allah, atau bisa jadi karena istidraj, who knows. Kita tidak mengerti.
Tapi jangan berfikir, mereka yang pakai barang branded karena mereka mau nyombong. Sehingga mereka menjadi orang yang tidak beruntung karena kesombongannya. Berhenti menilai berdasarkan opini pribadi.
Tahu tidak, kendaraan Rasulullah itu apa? Buraq, kuda terbang terbaik yang Allah kirimkan dari Surga untuk Rasulullah.
Artinya, nabinya orang Islam itu, bukan orang kebanyakan yang hanya naik kendaraan pasaran. Mungkin kalo dibandingkan dengan sekarang (walau sebenarnya tetap tidak akan sebanding), orang-orang berkelas akan pakai mobil dengan brand berkelas.
Salah? Ya enggaklah. Harus diakui orang-orang berkelas ini tidak masuk golongan orang kebanyakan karena kendaraannya tidak pasaran.
Kenapa sih Allah mengirimkan buraq untuk Rasulullah? Kenapa bukan kuda tunggangan biasa aja? Biar kelihatan sederhana gitu.
Artinya, untuk sisi kehidupan, Allah ingin ummat Muhammad juga punya kehidupan yang berkelas. Ketaqwaannya berkelas, finansial nya juga berkelas. Insyaa Allah.[ind]
(bersambung)