MAHASISWA Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Semarang berhasil menyulap limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif sehingga menyabet Juara 1 dalam ajang “Essay Competition Kreasi Festival 2025” yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Malang (Unisma).
Tim mahasiswa itu diketuai oleh I Gusti Ngurah Satya Mukti, bersama dua anggota timnya yakni Akbar Arsyadani dan Dzikri Mahesa Al Ghifari dari Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Undip.
Dikutip dari berbagai sumber, Ketua Tim I Gusti, menjelaskan bahwa karya mereka diberi judul “Konversi Limbah Plastik Polypropylene Terintegrasi IoT Sebagai Bahan Baku Fuel Oil dengan Metode Pirolisis: Solusi Cerdas Penanganan Plastik Kota Malang”.
Karya mereka mencuri perhatian dewan juri karena menggabungkan pendekatan teknologi hijau dengan pemanfaatan Internet of Things (IoT) dalam pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif.
Baca juga: Sekolah Vokasi IPB Luncurkan Teaching Factory Kopi
Mahasiswa UNDIP Sulap Limbah Plastik jadi Bahan Bakar Alternatif
Tim dalam esainya memaparkan proses konversi limbah plastik polypropylene menjadi bahan bakar minyak melalui metode pirolisis, yakni proses dekomposisi termal tanpa kehadiran oksigen.
Polypropylene, sebagai salah satu jenis plastik yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kemasan makanan, tekstil, dan alat rumah tangga memiliki potensi tinggi untuk dikonversi menjadi fuel oil.
Melalui pemanasan pada suhu tinggi (350 derajat Celcius- 500 derajat Celcius), kata dia, rantai polimer plastik akan terpecah menjadi senyawa hidrokarbon yang lebih sederhana seperti minyak, gas, dan residu padat.
Proses ini tidak hanya membantu mengurangi beban limbah plastik, tetapi juga menghasilkan energi alternatif yang ramah lingkungan.
Sebagai nilai tambah dari inovasi, tim memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengontrol proses pirolisis secara otomatis dan real-time.
Parameter penting seperti suhu dan tekanan direkam oleh sensor yang terhubung dengan modul ADC (Analog to Digital Converter). Data analog dari sensor tersebut kemudian dikonversi menjadi sinyal digital oleh ADC, lalu dikirim melalui mikrokontroler seperti ESP32 atau Arduino.
Informasi selanjutnya ditransmisikan ke platform IoT berbasis cloud sehingga pengguna dapat memantau kondisi reaktor pirolisis dari jarak jauh menggunakan perangkat digital seperti smartphone atau laptop sehingga efisiensi dan keamanan proses dapat ditingkatkan secara signifikan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dengan dosen pembimbing Abdullah Malik, tim mengusung solusi inovatif terhadap permasalahan sampah plastik yang kian menjadi persoalan serius di berbagai kota, khususnya Kota Malang.
Integrasi antara teknologi pirolisis dan IoT dalam karya mereka menjadi wujud nyata dari sinergi antara rekayasa kimia dan teknologi digital untuk mewujudkan industri yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kaprodi TRKI Sekolah Vokasi Undip Mohamad Endy Julianto mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan mahasiswanya, sekaligus membuktikan bahwa anak muda Indonesia memiliki potensi besar dalam menghadirkan inovasi yang akan membawa perubahan bagi lingkungan dan masa depan energi dunia. [Din]