BETAPA mengerikan akhir kisah para pemimpin yang diktator.
Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:
إن في جهنم واد ، في ذلك الوادي بئر يقال له هبهب ، حق على الله تعالى أن يسكنها كل جبار
“Sesungguhnya di neraka jahanam ada sebuah lembah, di lembah tersebut terdapat sumur yang dinamakan Hab Hab, yang Allah Ta’ala tetapkan sebagai tempat tinggal bagi setiap diktator.”
Dari Mu’awiyah Radhiallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
سَيَكُونُ أَئِمَّةٌ مِنْ بَعْدِي يَقُولُونُ وَلا يُرَدُّ عَلَيْهِمْ، يَتَقَاحَمُونَ فِي النَّارِ كَمَا تَتَقَاحَمُ الْقِرَدَةُ
Akan datang para pemimpin setelahku yang ucapan mereka tidak bisa dibantah, mereka akan masuk ke neraka berdesa-desakkan seperti kera yang berkerubungan.”
Hadits pertama adalah riwayat Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Ausath, No. 3548, Al Hakim, Al Mustadrak ‘alash Shaihihain, No. 8765, katanya: Shahih. Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf No. 34159, Imam Al Haitsami mengatakan sanadnya hasan. Lihat Majma’uz Zawaid, 5/197. Ini lafaz milik Al Hakim.
Betapa Mengerikan Akhir Kisah Para Pemimpin Diktator
Baca juga: Kepemimpinan juga Merupakan Tugas Kenabian
Tapi sebagian ulama mendhaifkannya, lantaran semua jalur terdapat Azhar bin Sinaan, yang telah didhaifkan oleh Ibnu Ma’in, Ali Al Madini, Ahmad, Ibnu Syaahin, As Saaji, dan lainnya.
Hanya Ibnu ‘Adi yang mengatakan, “Haditsnya baik dan bukan termasuk sangat munkar dan aku berharap dia tidak apa-apa.” LihatTahdzibut Tahdzib, 1/204.
Sehingga para ulama mendhaifkannya seperti Imam Al ‘Iraqi, Syaikh Al Albani, Syaikh Salim Husein Asad, dan lainnya).
Hadits kedua juga riwayat Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir, No. 925, Al Awsath No. 5311, Abu Ya’la, No. 7382, menurut Syaikh Husein Salim Asad isnadnya shahih.
Alauddin Muttaqi Al Hindi, Kanzul ‘Umal, 6/69/14884. Al Haitsami mengatakan para perawinya tsiqat. Lihat Majma’ az Zawaid, 5/236. Syaikh Al Albani menshahihkan, Shahihul Jami’ No. 3615.[Sdz]