MALADEWA atau Maldive merupakan salah satu negeri muslim terkecil di dunia. Luas daratannya hanya 300 km per segi atau setengah luas Jakarta.
Lokasi Maladewa
Maladewa berada di Samudera Hindia. Lokasinya ada di sebelah barat daya Srilangka, sekitar 700 km dari pantai Srilangka.
Penerbangan dari Jakarta ke Maladewa sekitar 7 jam. Harga tiketnya sekitar 2,5 juta untuk sekali jalan.
Negara Kepulauan
Seperti halnya Indonesia, Maladewa merupakan negara kepulauan. Jumlahnya sekitar 11 ribu pulau yang terkelompok dalam 26 atol. Atol merupakan kumpulan pulau yang membentuk lingkaran-lingkaran.
Tidak semua pulau sebanyak itu yang bisa dihuni. Karena sebagian besarnya terdiri dari pulau-pulau karang.
Salah satu pulau terbesar di Maladewa bernama pulau Male. Di pulau ini pula ibu kota Maladewa ada. Bisa dibilang, sebagian besar penduduk Maladewa tinggal di pulau Male ini.
Penduduk Maladewa
Jumlah penduduk Maladewa tergolong sangat sedikit. Jumlahnya sekitar 500 ribu orang. Mereka berasal dari ras seperti halnya Srilangka dan India.
Namun, seratus persen agama warga Maladewa adalah Islam. Konstitusi di negara pusat wisata laut ini mewajibkan semua warga negaranya memeluk agama Islam.
Islam datang ke Maladewa pada sekitar tahun 1200-an. Islam dikenalkan pedagang-pedagang Arab ke raja dan warga Maladewa secara damai.
Raja pertama Maladewa yang memeluk Islam bernama Sultan Muhammad Al-Adil. Gelar sultan akhirnya menjadi gelar resmi selama ratusan tahun berikutnya di Maladewa.
Menariknya, setelah Islam diterima oleh sultan dan warga Maladewa, mereka menghapus jejak sejarah agama-agama nenek moyang. Menurut mereka, masa sebelum Islam adalah jahiliyah yang harus dihapus jejaknya.
Tidak heran jika para ahli sejarah kesulitan menelusuri jejak agama dan kepercayaan Maladewa secara otentik. Pasalnya, di sana tidak lagi ditemukan artefak atau patung-patung peninggalan Hindu dan Budha.
Meski secara resmi Maladewa punya bahasa sendiri. Tapi, karena pengaruh dunia wisata yang menjadi produk unggulannya, bahasa Inggris dan Arab juga digunakan di Maladewa.
Tempat Wisata Paling Aman
Pengaruh Islam begitu kuat di masyarakat Maladewa. Mereka begitu ramah terhadap warga asing yang datang. Bahkan untuk warga Indonesia, Maladewa membebaskan visa untuk kunjungan selama satu bulan.
Masjid-masjid menjamur di seluruh pelosok daratannya. Mereka juga menganut Islam sunni, sepertinya halnya Indonesia dan Malaysia.
Meskipun sektor wisata menjadi unggulan, Maladewa melarang alkohol di negaranya. Kecuali, di tempat-tempat wisata tertentu dan sangat terbatas.
Lembaga wisata dunia mencatat bahwa tak ada kasus kriminal yang dialami turis di Maladewa. Meskipun lokasi wisata itu berada di daerah pelosok.
Selain itu, warga Maladewa tergolong makmur. Pendapatan per kapita mereka sekitar 12 ribu dolar, atau tiga kali lipat dari orang Indonesia.
Sejarah Perjuangan Rakyat
Meski di tengah Samudera, wilayah Maladewa tak luput dari incaran penjajah. Penjajah pertama yang datang adalah Portugis di abad ke 15. Karena dipaksa untuk memeluk Kristen, warga Maladewa melakukan perlawanan. Hanya 15 tahun Portugis mampu bertahan di Maladewa.
Kemudian di abad ke-17, datang lagi penjajah. Kali ini dari Belanda. Mengambil pelajaran dari Portugis, Belanda tidak mau mengotak-atik agama dan budaya Maladewa.
Bisa dibilang, Belanda lebih mengedepankan kerja sama daripada menjajah. Saat itu, Belanda bersedia menjamin keamanan wilayah Maladewa dari penjajah luar. Tidak heran jika Belanda bertahan hingga satu abad lebih hingga dikalahkan Inggris.
Pada abad ke-18, Inggris masuk ke Maladewa. Peran Inggris lebih canggih lagi di banding Belanda yang hanya di sektor keamanan. Inggris menawarkan kerja sama keamanan, politik, dan ekonomi.
Inggris akhirnya bisa bertahan di Maladewa hingga tahun 1960-an. Di sekitar tahun-tahun 60-an, berbagai perlawanan dilakukan rakyat Maladewa.
Strategi terakhir Inggris adalah menawarkan kemerdekaan. Tapi dengan catatan, Maladewa tidak dipimpin sultan, melainkan presiden yang dipilih.
Sepertinya, tawaran inilah yang diterima rakyat Maladewa. Akhirnya pada Juli 1965, Maladewa resmi merdeka dan menjadi negara yang berdaulat hingga sekarang.
Tertarik mau pelesiran ke Maladewa? Rasanya, ongkos pelesirannya masih tergolong mahal untuk orang Indonesia: sekitar 3 ribu hingga 7 ribu dolar untuk dua orang selama seminggu. [Mh]