ChanelMuslim.com – Berhijrah, menjadi pribadi yang lebih baik bukan berarti kita sepenuhnya meninggalkan teman-teman kita. Sebagai makhluk sosial, tentu kita juga memerlukan interaksi antara sesama manusia.
Baca Juga: Hijrah itu Menguras Rasa
Berhijrah bukan Berarti Sepenuhnya Meninggalkan Teman
Dalam Islam, kita juga mengenal istilah hablum minannas, sehingga kita harus berhubungan baik dengan manusia. Dilansir channel telegram Fawaid Kang Aswad, dijelaskan bahwa ketika hijrah, bukan berarti meninggalkan teman lama 100 persen.
Teman itu ada dua, yaitu teman dekat dan teman biasa. Teman dekat harus dari kalangan orang-orang shalih yang baik agamanya dan semangat menuntut ilmu agama.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
الرجل على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالل
“Seseorang itu sesuai dengan keadaan agama khalil (teman dekat) nya. Maka hendaknya ia memperhatikan siapa teman dekatnya.” (HR. Abu Daud no. 4833, dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Jami no.3545).
Sementara itu, teman biasa bisa dari berbagai kalangan. Namun, kita perlu ingat bahwa terhadap teman biasa ini, apabila ada manfaatnya maka silakan berinteraksi.
Apabila kita bisa memberi manfaat kepada dia juga, maka silakan berinteraksi.
Akan tetapi, apabila tidak manfaat dan tidak bisa memberi manfaat maka tinggalkan.
Terlebih lagi jika teman tersebut malah merusak dan membahayakan. Nabi Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
من حسن إسلام المرء تركُه ما لا يعنيه
“Diantara tanda kebagusan agama seseorang, ia meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. At Tirmidzi no. 2318, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).
Sahabat Muslim, semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi agar kehidupan sosial kita juga menjadi baik. [Cms]