Saat itu, seorang Yahudi bernama Wahab bin Yahuda menyahut,” Kami sekali-sekali belum pernah berkata begitu kepada kamu. Dan Allah tidak akan menurunkan kitab lagi sesudah kitab Taurat dan tidak pula akan membangkitkan seorang utusan dan nabi lagi sesudah nabi Musa. Perkataanmu seluruhnya bohong! Begitu juga dengan seluruh perbuatan kamu dan sahabatmu yang mengaku Rasul ini!”
Seketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Rasulullah yang berbunyi, “Hai ahli kitab! Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul Kami, menjelaskan(syariat kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan, ‘Tidak ada datang kepada kami, baik seorang pembawa kabar berita gembira maupun seorang pemberi peringatan.’ Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”.(QS.Al Maidah, 5:19)
Masih sangat banyak ejekan dan bantahan orang Yahudi terhadap dakwah Rasulullah beserta para sahabatnya. Orang Yahudi mengatakan bahwa Allah itu fakir, sedangkan mereka kaya. Ada yang meminta agar Allah menurunkan Al Quran dalam bentuk catatan dari langit dan minta agar Allah memancarkan beberapa sungai di tanah Arab untuk orang Yahudi.
Dengan mengejek dan menghina, mereka menyangka bisa merendahkan Islam dan utusan-Nya. Mereka bahkan berharap kepercayaan kaum Muslimin kepada Rasulullah dan firman Allah bisa digoyah. Namun, Rasulullah dan para pengikutnya tetap tegar.
Kedengkian orang-orang Yahudi tidak berhenti sampai disitu, mereka bahkan berani melakukan perbuatan yang sangat berbahaya bagi kaum Muslimin. Mereka mengadu domba antara sahabat Anshar, namun Rasulullah masih bisa meredamnya.
Keangkuhan orang Yahudi berasal dari kepercayaan mereka bahwa Allah menjadikan mereka bangsa pilihan, bangsa yang lebih tinggi dari semua bangsa lain. Sikap ini membuat orang Yahudi sangat sulit menyatu dengan masyarakat di setiap negeri yang mereka tinggali. (w)
Sumber: Muhammad Teladanku, Penerbit Syaamil
https://goo.gl/images/rT6V1D