ChanelMuslim.com – Saat kekuatan umat Islam sedang pada masa jayanya, kita mungkin penasaran bagaimana Eropa memandang itu semua? Ada beberapa ringkasan dari Buku ‘Tathawwur An Nadhrah Al Islamiyyah ila Urubba’.
Bernard Lewis seorang sejarawan Yahudi Inggris-Amerika mengatakan bahwa saat itu Eropa memandang Kaum Muslimin sebagai peradaban yang menerjemahkan ilmu pengetahuan dan menyebarkannya.
Baca Juga: Agama Islam Jadi Agama Terbesar Kedua di Eropa
Bagaimana Eropa Memandang Kekuatan Islam pada Masa Jayanya?
“Eropa Barat tidak dianggap oleh dunia saat itu karena mereka belum mampu memberikan sumbangsih besar, sementara Kaum Muslimin telah menerjemahkan buku-buku bahasa Suryani dan Yunani. Sedangkan Eropa saat itu hanya mengenal satu buku terjemahan Yunani, yaitu buku sejarah dunia karya Orosius.” (Hal. 38)
Dikutip dari channel telegram Generasi Shalahuddin, semenjak hadirnya Kaum Muslimin ke pentas peradaban internasional, bangsa-bangsa Eropa merasakan bahwa Islam menjadi tantangan besar buat mereka.
Di awal peradabannya saja (abad 7 Masehi akhir dan awal abad 8), Umat Islam telah melakukan 3 usaha untuk membebaskan Konstantinopel.
Sedangkan di Eropa bagian barat, dengan fantastisnya Kaum Muslimin telah menjejakkan langkahnya di bagian inti Prancis tahun 732.
Meskipun Kaum Muslimin pada akhirnya kalah di pertempuran Poitiers, tetapi Eropa tidak berhenti untuk mengakui Islam sebagai saingan yang berat.
Namun, selain dianggap sebagai “tantangan” kenyataannya Bangsa Eropa yang bermukim di Andalusia menganggap Islam sebagai “mata air dunia” yang memberi banyak hal dan memajukan bangsa Eropa, dan itu membuat penduduk Eropa di sekeliling Andalusia menaruh rasa hormat mendalam.
Seorang Penulis Spanyol bernama Alvarro (dari tahun 854 M) menggambarkan bagaimana pengaruh Muslimin di Dunia Eropa saat itu. Dia mengatakan :
“Saudara-saudaraku Kaum Kristiani begitu mengagumi syair Arab dan kisah-kisah mereka. Bangsa Eropa mempelajari buku-buku Fiqh, bukan untuk dikritik, melainkan untuk dipelajari gaya bahasa Arabnya yang shahih.
Sesungguhnya anak-anak muda Kristiani yang sedang gemar menggali potensinya; mereka tidak mengenal ilmu dan adab kecuali dari bahasa Kaum Muslimin.” (Ditulis oleh Alvarro, kemudian dikuatkan oleh Gronboam dan Montgomery Watt. Hal. 81)
[Cms]
Sumber : Tathawwur An Nadhrah Al Islamiyyah ila Urubba (Perkembangan Pandangan Islam Terhadap Eropa) karya Khaled Ziyadeh