DI tahun 2011-an, banyak musibah pesawat terbang jatuh.
Untuk menghindari kecelakaan, seorang beralih transportasi melalui kapal laut.
Justru saat itu kapal laut yang ia tumpangi tenggelam.
Dia seakan hendak menghindari kematian tapi justru ia menjemput kematian.
Mati artinya terpisahnya ruh dari jasad.
Ruh itu telah Allah ciptakan sejak awal kemudian disatukan di alam rahim dan terlahir ke dunia lalu terpisah lagi kemudian kelak dihidupkan kembali di akhirat.
Manusia mengalami dua kematian dan dua kehidupan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ٢٨
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan? (Al-Baqarah:28).
Mati atau wafat adalah suatu yang pasti.
Al-Quran menjelaskan beberapa hal tentang kematian.
Pertama, hakikat sebab kematian seseorang adalah karena tibanya ajal.
Ajal adalah batas akhir usia manusia.
Bila belum sampai ajalnya kematian itu tidak akan terjadi.
Adapun seseorang mati setelah mengalami sakit atau kecelakaan dan sebagainya adalah kondisi dimana ajal datang.
Baca juga: Muadz bin Jabal yang Selalu Mengingat Kematian
Misteri Ajal Kematian (1)
Bahkan ada yang ajalnya tiba saat ia sedang sujud, saat seseorang sedang menonton TV.
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًاۗ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۚ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَاۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ ١٤٥
Setiap yang bernyawa tidak akan mati, kecuali dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Siapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu dan siapa yang menghendaki pahala akhirat, niscaya Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu. Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Ali-Imran:145).
Banyak peristiwa yang kita saksikan.
Seseorang yang bermaksud menengok saudaranya yang sakit parah di tengah jalan dia wafat.
Dokter memvonis usia pasiennya hanya bertahan 6 bulan justru dokternya wafat lebih dahulu, sedangkan pasiennya sampai saat ini hidup sehat.
Ayahnya yang sakit, bolak-balik ke rumah sakit, justru anaknya yang mengurusinya dalam keadaan sehat, segar bugar wafat mendahuluinya.
Semuanya karena ajal masing-masing sudah ditentukan.
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]