• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 18 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Adab ketika Menerima sebuah Ilmu

Juli 18, 2022
in Khazanah
Doa Rasulullah di Pagi dan Sore Hari

Foto: Pexels/Artur Roman

84
SHARES
645
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ADAB ketika menerima sebuah ilmu adalah kita dengarkan dan pahami. Jangan dianggap sebagai candaan. Ilmu itu mulia, maka hendaknya kita muliakan ilmu.

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ألا إنَّ الدُّنيا ملعونةٌ ملعونٌ ما فيها ، إلَّا ذِكرُ اللَّهِ وما والاهُ ، وعالِمٌ ، أو متعلِّمٌ

“Ketahuilah, sesungguhnya dunia itu terlaknat. Semua yang ada di dalamnya terlaknat kecuali dzikrullah serta orang yang berdzikir, orang yang berilmu agama dan orang yang mengajarkan ilmu agama.” (HR. At Tirmidzi 2322, dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Baca Juga: An-Nisa’ Ayat 82, Tersebarnya Kemaksiatan Karena Kurang Tadabbur

Adab ketika Menerima sebuah Ilmu

Para salaf dahulu sangat memuliakan ilmu. Al Barra bin ‘Adzib radhiallahu’anhu mengatakan,

خرجنا معَ رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ في جنازةٍ، فانتَهينا إلى القبرِ فجلسَ، وجلَسْنا، كأنَّ على رؤوسِنا الطَّيرَ

“Kami pernah keluar bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk mengantar jenazah. Ketika sampai di pemakaman, beliau duduk, maka kami pun duduk.

(Kami diam) seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung yang bertengger.” (HR. Ibnu Majah 1269, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Karena setelah memakamkan jenazah, biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyampaikan nasihat.

Maka, para sahabat pun menata adab mereka dan memuliakan ilmu dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.

Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah (guru Imam Ahmad bin Hambal), menyikapi orang yang tertawa di majelisnya:

ضَحِكَ رَجُلٌ فِي مَجْلِسِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مَهْدِيٍّ ، فَقَالَ : مَنْ ضَحِكَ ؟ فَأَشَارُوا إِلَى رَجُلٍ ، فَقَالَ : تَطْلُبُ الْعِلْمَ وَأَنْتَ تَضْحَكُ ، لا حَدَّثْتُكُمْ شَهْرًا

“Suatu ketika ada seorang yang tertawa di majelis Abdurrahman bin Mahdi.

Maka ia berkata: siapa itu yang tertawa? Lalu orang-orang menunjuk pada orang yang tertawa.

Abdurrahman bin Mahdi berkata: ‘Engkau menuntut ilmu sambil ketawa-ketawa? Saya tidak akan bicara padamu selama sebulan.’” (Al Jami’ Fi Adabi Rawi, 329).

Orang yang suka mencandai postingan-postingan ilmu kita khawatirkan sulit mendapat ilmu.

Karena sejak awal sudah ia remehkan. Yusuf bin Al Husain rahimahullah mengatakan:

بالأدب تفهم العلم

“Dengan adab, engkau akan memahami ilmu.” (Iqtidhaul Ilmi Al ‘Amal [31], dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi [17]).

Dan lebih parahnya, orang yang demikian kita khawatirkan lama-kelamaan akan terjerumus pada al istihza’ bid din (mengolok-olok ajaran agama) yang merupakan kekufuran. Wal ‘iyyadzu billah.

Maka bijaklah dalam bersosmed. Postingan candaan silakan tanggapi dengan candaan.

Namun postingan ilmu jangan tanggapi dengan candaan. Syaikh Dr. Shalih Sindi mengatakan:

“Jangan Anda mencampurkan keseriusan dengan candaan, juga jangan mencampurkan candaan dengan keseriusan.

Karena jika anda lakukan hal itu, anda membuat sesuatu yang serius tersebut menjadi remeh dan membuat candaan menjadi menyedihkan.”

(Al Adaab ‘Unwanus Sa’adah, hal.19).

Semoga Allah ta’ala memberi taufik. [Cms]

@fawaid_kangaswad

Tags: Adab menerima ilmu
Previous Post

Khotbah Terakhir Iblis yang Membuat Pengikutnya Menyesal

Next Post

Tukang Bubur Naik Haji bukan sekadar Judul Sinetron

Next Post
Tukang Bubur Naik Haji bukan sekadar Judul Sinetron

Tukang Bubur Naik Haji bukan sekadar Judul Sinetron

Buton, Destinasi Wisata Tanpa Batas

Rasulullah Membaca Shalawat ketika Masuk Keluar Masjid

Keberkahan Pergi pada Pagi Hari untuk Mencari Nafkah

Betapa Tingginya Nilai Kejujuran

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga