ISLAM telah mengatur segala urusan dari bangun hingga kembali tidur. Termasuk di antaranya adab dalam bersosial media.
Bagaimana adab keluar dari grup online?
Dari Abu Burdah berkata:
دَخَلْت مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ فَإِذَا عَبْدُ اللهِ بْنُ سَلاَمٍ ، فَسَلَّمْت ثُمَّ جَلَسْت ، فَقَالَ : يَا ابْنَ أَخِي ، إنَّك جَلَسْت وَنَحْنُ نُرِيدُ الْقِيَامَ
Aku masuk ke Masjid Madinah, ada Abdullah bin Salam, lalu aku mengucapkan salam kemudia aku duduk. Dia berkata: “Wahai Anak saudaraku, kamu duduk sedangkan kami hendak berdiri.” (Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah No. 26178).
Dari Musa bin Nafi’, dia berkata:
قَعَدْتُ إِلَى سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ، قَالَ: ” أَتَأْذَنُونَ؟ إِنَّكُمْ جَلَسْتُمْ إِلَيَّ “
Aku duduk bersama Sa’id bin Jubair, ketika Beliau hendak berdiri, Beliau berkata : “Apakah kamu mengizinkan? Sesungguhnya kamu telah bermajelis (duduk) bersamaku.”(Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah, No. 26184).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Adab Keluar dari Grup Online
Baca juga: 6 Tahapan Bermain pada Anak
Di antara adab bermajelis atau berkumpul adalah izin atau pamit kepada manusia yang semajelis dengannya.
Ini merupakan hiasan akhlak bagi seorang muslim.
Sebagaimana datang mengucapkan salam atau izin, meninggalkannya juga demikian.
Bermajelis di zaman modern bukan hanya di sebuah tempat, ruangan, masjid, dan semisalnya, tetapi juga di dunia maya, di antaranya grup Whatsapp, Telegram, dan lain-lain.
Hal ini penting, bukan hanya menunjukkan bagusnya perilaku, tapi juga meminimalisir zhan yang tidak baik bagi rekan-rekan sekumpulannya, dan terputusnya silaturrahim.
Namun, diakui bahwa kadang left grup terjadi secara tidak sengaja dan tidak diduga oleh pemiliknya, baik karena hp error, dimainkan anak, nomor kadaluarsa, dan sebagainya.[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah