DEPAN menunjukkan maju, dan belakang berarti mundur. Jangan sering noleh ke belakang jika ingin terus maju.
Seorang remaja asyik belajar mobil. Inilah kali pertama ia bisa duduk di balik setir mobil. Biasanya hanya di bangku penumpang.
Sang pelatih memberinya arahan jika harus ngerem dan ngegas. Begitu pun ketika harus belok.
Seperti umumnya para pemula, sang remaja selalu menoleh ke belakang melalui kaca spion. Padahal, ia tidak sedang ingin berbelok atau berhenti.
“Kalau tidak ingin belok atau berhenti, baiknya jangan lihat-lihat ke belakang melalui kaca spion. Itu akan mengganggu fokus kita ke depan,” ungkap sang pelatih.
“Baik, Pak!” ucap sang remaja.
“Semakin sering kita menoleh lewat kaca spion, kita akan merasa seperti dibayang-bayangi kendaraan di belakang,” pungkas sang pelatih yang diiringi anggukan si remaja.
**
Melangkah maju merupakan kunci awal meraih sukses hidup. Semakin jauh melangkah, makin banyak pelajaran kehidupan yang diperoleh.
Memang, siapa pun kita selalu punya masa lalu yang tidak mengenakkan. Masa lalu yang mungkin menoreh trauma.
Karena itu, biarkan masa lalu menjadi pelajaran berharga. Jangan pernah jadikan trauma merusak fokus langkah maju kita. [Mh]