Chanelmuslim.com – Sebelum Rasulullah menjadikan rumah Arqam sebagai tempat pertemuannya dengan para sahabat, Abdullah bin Mas’ud sudah masuk Islam, dan merupakan orang keenam yang masuk Islam. Dengan demikian, ia termasuk golongan As-Sabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama kali memeluk Islam).
Ia pernah bercerita tentang pertemuan pertamanya dengan Rasulullah.
“Saat itu, usiaku beranjak remaja. Aku menggembalakan kambing milik `Uqbah bin Mu’ith. Suatu hari, aku didatangi Nabi saw. Bersama Abu Bakar dan bertanya, “Nak, apakah kamu punya susu yang bisa kami minum?” Aku menjawab, “Kambing-kambing ini adalah amanah yang harus kupeliahara. Aku tidak bisa memberi kalian minum.”
Baca Juga: Kisah Imam Ahmad dan Imam Syafi
Abdullah Bin Mas’ud [1] – Terpukau Dengan Mukjizat Nabi
Nabi saw. Bertanya, “Apakah kamu punya kambing betina yang belum dikawini oleh pejantan?”
“Ada,” jawabku. Lalu aku bawa kambing itu kepada mereka.
Nabi saw. Memegang kambing itu dan mengusap susunya dan berdoa kepada Tuhannya. Tiba-tiba, perut kambing itu membesar dan penuh dengan air susu.
Abu Bakar mendekat dengan membawa batu cekung sebagai tempat susu perahan, lalu Abu Bakar minum susu itu. Aku pun meminum susu itu.
Setelah itu, Nabi bersabda, “Mengempislah.” Dan susu itu mengempis seperti semula.
Aku menghampiri Nabi dan berkata, “Ajarkan kepadaku ucapan itu.”
Nabi menjawab, “Kamu adalah anak muda yang selalu diajari.”
Ibnu Mas’ud terpesona ketika melihat Nabi saw. Berdoa kepada Tuhannya dan mengusap perut kambing yang belum waktunya mengeluarkan susu. Tiba-tiba, perut kambing itu membesar dan mengeluarkan air susu yang melimpah dan enak diminum.
Saat itu, ia belum sadar bahwa apa yang ia lihat hanyalah satu mukjizat kecil. Setelah itu, ia akan menyaksikan mukjizat-mukjizat yang jauh lebih besar, mukjizat yang menggetarkan dunia, sekaligus memancarkan cahaya petunjuk.
Bahkan pada saat itu, ia belum tahu bahwa dirinya yang nota bene adalah anak muda lemah dan miskin yang menerima upah sebagai penggembala kambing milik `Uqbah bin Mu’ith, akan muncul sebagai salah satu mukjizat ini. Yaitu, ketika hidayah menuntunnya sebagai muslim dan mengalahkan kesombongan orang-orang Quraisy serta menaklukkan kesewenangan para pemukanya.(bersambung/dn)
Sumber : 60 Sirah Sahabat Rasulullah SAW/Khalid Muhammad Khalid/Al Itishom