Chanelmuslim.com – Ada 2 perkara yang menjadi catatan di sisi Allah bagi setiap muslim. Dua hal yang dapat menjadi catatan baik atau justru sebaliknya menjadi suatu keburukan.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Ada dua sifat yang jika terdapat pada diri seorang hamba, niscaya Allah mencatat hamba tersebut sebagai seorang hamba yang bersyukur dan bersabar. Dan barangsiapa pada dirinya tidak terdapat dua sifat tersebut, maka Allah tidak mencatatnya sebagai hamba yang bersyukur dan tidak pula hamba yang bersabar.
Baca Juga: Catatan Hati yang Tertinggal
2 Perkara yang Menjadi Catatan di Sisi Allah
Barangsiapa melihat dalam perkara agama kepada orang yang posisinya lebih tinggi darinya, lalu ia mencontoh orang tersebut, dan dalam perkara dunia ia melihat kepada orang yang lebih rendah darinya sehingga ia memuji Allah atas karunia yang dengannya Allah melebihkan dia dari orang lain tersebut, niscaya niscaya Allah mencatat dirinya sebagai seorang hamba yang bersyukur dan bersabar.
Dan barangsiapa melihat dalam perkara agama kepada orang yang posisinya lebih rendah darinya dan dalam perkara dunia ia melihat kepada orang yang lebih tinggi darinya sehingga ia sedih atas nikmat yang luput darinya, niscaya Allah tidak mencatat dirinya sebagai seorang hamba yang bersyukur dan bersabar.” (HR. Tirmidzi no. 2512, dia berkata: Hadits hasan gharib)
Inilah dua hal yang menjadi catatan bagi Allah, syukur dan sabar. Rasulullah memberikan panduan agar kita melihat pada orang yang lebih tinggi dalam urusan agama dan ibadahnya. Yaitu orang-orang yang selalu membaca Alquran ditengah kesibukannya, menghafalnya, mengamalkannya. Orang-orang yang selalu mendermakan hartanya tanpa perhitungan di jalan Allah.
Kemudian lihatlah orang-orang yang lebih rendah dalam urusan dunia agar kita bersyukur. Lihatlah mereka yang bahkan sulit untuk bersekolah, mereka yang harus berkutat dengan berbagai pekerjaan kasar dan berat untuk sekedar makan satu hari sekali.
Jangan kita berbuat sebaliknya, merasa rendah dan terus berambisi untuk dunia dan merasa cukup dengan amalan ibadah yang wajib saja. (w)
Sumber : Nashaihul Ibad, Nasihat Untuk Para Hamba, Imam Nawawi Al Bantani, IBS