ChanelMuslim.com – Sahabat muslim, dalam Islam khitan atau sunat merupakan salah satu Sunnah yang harus dikerjakan oleh umatnya.
Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَ ثَمَانِينَ سَنَةً وَاخْتَتَنَ بِالْقَدُومِ “Ibrahim berkhitan setelah mencapai usia 80 tahun, dan beliau berkhitan dengan Al Qodum.” (HR. Bukhari, inilah lafadz yang terdapat dalam Shahih Bukhari yang berbeda dalam kitab Fiqh Sunnah, -pen).
Syaikh Sayid Sabiq mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Al Qodum di sini adalah alat untuk memotong kayu (kampak) atau suatu nama daerah di Syam. (Lihat Fiqh Sunnah, 1/37)
Bahkan sunat yang merupakan proses pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis pada laki-laki ini ternyata tidak hanya akan bernilai ibadah saja tetapi membawa manfaat bagi seorang laki-laki.
Dilansir laman alodokter, berikut manfaat khitan bagi pria dari sisi kesehatan:
1. Khitan mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular
Khitan mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti human papilloma virus (HPV) dan penyakit seksual menular seperti herpes atau sifilis. Meski demikian, pria yang sudah menjalani sunat harus tetap melakukan hubungan seksual yang sehat dan aman.
2. Mencegah terjadinya penyakit pada penis
Khitan bisa mencegah penyakit pada penis seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis. Ini adalah kondisi saat kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik. Kondisi ini bisa menyebabkan radang pada kepala penis yang disebut balanitis
3. Mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang dapat merujuk kepada masalah ginjal. Infeksi ini umumnya lebih sering terjadi pada orang yang tidak menjalani sunat.
4. Mengurangi risiko kanker penis dan juga mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan. Risiko kanker serviks menurun pada wanita yang pasangannya telah menjalani prosedur sirkumsisi
5. Membuat kesehatan penis lebih terjaga. Penis yang disunat lebih mudah dibersihkan, sehingga kesehatannya lebih terjamin dibandingkan yang tidak disunat.
Di Indonesia, umumnya proses ini dilakukan saat anak laki-laki menduduki sekolah dasar. Yang jelas, semakin tua usia anak lelaki atau pria yang disunat, semakin besar juga risiko dan tingkat kerumitannya.
Masya Allah ya sahabat muslim, betapa Islam sangat detail termasuk kesehatan.
Semoga bermanfaat ya sahabat muslim. [jwt]