ALUMNI Jakarta Islamic School (JISc) Angkatan 13 kini tengah menempuh pendidikan tinggi di universitas negeri ternama di Indonesia.
Mereka berbagi kisah dan pengalaman yang menginspirasi tentang perjalanan akademik mereka serta peran penting pendidikan di JISc dalam membentuk fondasi yang kuat.
Kayla saat ini sedang menempuh studi di Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada (UGM). Ketertarikannya terhadap dunia kesehatan dan kecintaan pada pelajaran kimia sejak SMA menjadi motivasi utamanya memilih jurusan ini.
Ia mengungkapkan bahwa pengalaman selama di JISc, khususnya dalam proyek akhir seperti penulisan karya tulis ilmiah dan presentasi berbahasa Inggris, sangat berguna dalam kehidupan perkuliahan saat ini.
“Proyek akhir JISc benar-benar melatih kreativitas dan komunikasi. Sekarang di kuliah, saya sudah terbiasa menghadapi tugas-tugas seperti itu,” ujarnya pada tim ChanelMuslim, Jumat (18/7/2025).
Nazzala, yang kini kuliah di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta jurusan Ilmu Gizi, juga menekankan manfaat besar dari pendidikan JISc, khususnya dalam aspek nilai dan etika.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Pelajaran etika sangat ditanamkan di JISc, itu benar-benar terpakai di bangku kuliah,” katanya.
Ia juga mengapresiasi program Edexcel yang diterapkan di JISc karena sangat menunjang pemahaman akademik di perkuliahan.
Nazzala berpesan kepada adik-adik kelas agar terus tekun belajar agar bisa meraih impian masuk perguruan tinggi negeri (PTN) yang diinginkan.
Salsabilla Annora, mahasiswi Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), memilih jurusan ini karena melihat prospek kerja yang luas di masa depan.
Ia menyampaikan bahwa kebiasaan baik yang ditanamkan di JISc, seperti zikir pagi, memberikan ketenangan dan kekuatan tersendiri dalam menjalani perkuliahan.
“Zikir pagi yang dibiasakan di JISc sangat membantu saya lebih tenang sebelum kuliah,” tuturnya.
Ia juga merasa sangat didukung secara emosional oleh para guru dan staf di JISc, khususnya peran Mam Fifi yang selalu memberikan perhatian, dukungan, dan rasa kekeluargaan.
“Saya merasa benar-benar di-support. Kurikulum nasional dan internasional di JISc juga membuat adaptasi di kuliah jadi jauh lebih mudah,” tambahnya.
Baginya, pengalaman paling berkesan selama di JISc adalah para guru yang “super duper baik”.
Ketiganya sepakat bahwa pendidikan di JISc bukan hanya membekali mereka secara akademik, tetapi juga secara karakter dan mental, yang terbukti sangat membantu di masa perkuliahan.
Kisah Sukses Alumni JISc di Dunia Perkuliahan
Baca juga: Kebahagiaan Terpancar dari Wajah Siswa Baru TK JISc saat MPLS
Perlu diketahuhi, JISc menerapkan konsep Thinking Skill dalam pembelajaran anak didik.
Para siswa selain mendapatkan pembelajaran agama dan kurikulum nasional, juga diasah kemampuan berpikir dan wawasannya lewat kegiatan kompetisi dan immersion, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Konsep ini dikenalkan oleh pendiri dan konseptor JISc (Jakarta Islamic School), Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D yang mengasah Thinking Skill dalam pembelajaran para siswa.
Keuletan Mam Fifi dalam menyusun konsep kurikulum dan pembelajaran di sekolah JISc, JIBBS, dan JIGSc, berbuah manis dengan diterimanya para siswa di kampus impian.
Hal ini sejalan dengan visi JISc untuk mencetak Pemimpin Muslim Masa Depan (Khalifah Fil Ardh) Yang Memiliki Wawasan Internasional, Nilai Keislaman dan Karakter Keindonesiaan.
Informasi lebih lanjut dapat kamu temui di www.jakartaislamicschool.com atau hubungi 0811-1277-155 (Fullday), 0899-9911-723 (Boarding).[Sdz]