TINGGAL di Australia antara dua sih; sabar atau ikut gila. Pas lagi makan di taman, si Ben bosan lalu minta turun dan muter-muter, kakak Syifa yang baik hati kemudian berhenti makannya dan nemenin si Ben muter-muter, dengan harapan kalau si Ben sudah lelah, maka sang kakak akan lanjutkan makannya lagi.
Tapi tiba-tiba datang orang bule dan marah-marah?! Kayak kepala sekolah, dan bilang mejaku kotor dan itu bukan Australian Culture dan serta merta dia bawa tempat sampah dan ditaruh di samping mejaku terus ikut beres-beres meja.
Yaa ampun, aku jadi ingat film catholic boarding school yang mana semua anak musti makan dengan tenang dan diam.
Rasanya aku kayak murid yang makannya banyak dan lagi makan di ruangan kepala sekolah yang galak dan stress -karena dia ada masalah sama istrinya-.
Awalnya aku diam saja, tapi kemudian si bule ni kayak ngajakin berantem dan matanya melotot-melotot, aku pikir dia mabuk.
Yaa tinggal di tempat banyak pemabuk gini memang ada dua sih; jadi sabar atau ikutan gila…
Hikmahnya apa yaa? Belum nemu, mungkin intinya;
1) Di mana-mana ada aja orang yang nasionalis banget yang bangga dengan negerinya dan kultur negrinya yang kebetulan emang bersih, kalau si bule ini enggak mabuk, mungkin dia tipikal orang yang enggak bisa lihat apa-apa berantakan, mungkin rumahnya rapi dan bersih.
Udah makan cuci langsung, udah masak langsung dibersihkan, udah pakai barang dikembalikan pada tempatnya. Atau
2) Dia tipe rasis yang merasa orang Asia meja makannya heboh dan bikin negerinya berantakan, atau
3) Dia anggap aku ini teroris yang lagi makan siang di taman, atau
4) Dia ini mabuk, jadi apa saja jadi masalah.
Perlu diketahui, hampir semua orang di negeri ini minum khomr kayak minum teh botol, terutama pas weekend, eh terutama hari Kamis hari gajian.
Kalau kita mah hari Kamis malam siap-siap baca Al Kahfi, kalau mereka malam Jumat siap-siap mabuk mabukan yang direstui oleh negara, terbukti public transport enggak bayar sampai pukul 4 pagi.
Biasanya besok paginya bunyi sirene polisi di mana-mana nunjukin ada yang tabrakan atau ada yang ketabrak karena mabuk.
Tak ada aturan yang melarang mabuk-mabukan walau korban sudah sangat banyak, habis sudah jadi tradisi.
Jadi ngerti kan kalau saya pernah bilang “orang bule kalau perang pasti kalah,” mana ada kumpulan orang mabuk bisa diajak perang.
Yaa ambil hikmahnya aja deh daripada ikutan stres, karena aku juga enggak sabaran juga orangnya, bentar lagi kalau dia lewat aku mau marah-marah juga.
Dan lagi mikir bahasa Englishnya apa nii. Udah dulu yaa.. Met weekend di negeri yang tenang.
(26 April 2015)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc