ChanelMuslim.com – “Nanti di pesantren jangan tidur mulu ya.”
“Kejar target hafalan.”
“Yang sabar.”
“Ngalah sama teman.”
“Ikuti aturan.”
“Menurut sama Ustaz.”
“Baju jangan ketukar-tukar.”
“Sandal jepit jangan dihilangkan terus.”
“Jangan banyakan jajan.”
“Simpan uang hati-hati.”
“Seminggu sekali telepon jangan lupa.”
Sederet pesan buat anak yang akan menyantri dari ayah ibu yang ditinggalkan. Kebanyakan yang bicara orangtuanya. Anaknya manggut-manggut saja.
1. Sering kali kita orang tua hanya bicara atas apa yang kita pikirkan tidak peduli apa yang ada dalam pikiran si anak. Padahal yang mau sekolah dia. Pernahkan kita Tanya, “Bagaimana perasaanmu? Apa yang ingin kamu katakan? Kamu ingin ibu memelukmu dulu?”
Mungkin dia sendiri lagi galau. Mau balik tapi masih kangen rumah. Dia juga ingat-ingat akan beban selama di pesantren. Mungkin juga ada rasa ngggak enak karena ingat teman yang di semester lalu suka membullynya atau ada rasa kaku kembali dan kadang rasa malu untuk kembali atau rasa sesuatu dibawa perut berputar-putar karena kembali ke sekolah. Rasa yang ibu tak tahu. Jadi semua nasehat ibu didengar dengan setengah sadar karena dia juga punya pikiran sendiri tapi toh harus patuh pada orang tua.
2. Yang kedua, bersyukurlah jangan terlalu banyak menuntut. Bersyukur anak kita mau kembali ke pesantren. Ibu tahu berapa banyak anak yang enggan dan ogah balik ke pesantren. Bahkan banyak anak yang nggak mau lagi menyantri. Nggak mau kembali ke penjara suci. Berapapun kita orang tua mampu untuk membayar boarding yang paling mahal sekalipun. Tak guna bila anaknya tak mau. Menolak.
Jadi bersyukur anak kita mau kembali menghadapi kehidupan di pesantren.
Do’nt expect too much. Jangan terlalu banyak menuntut. Doakan saja dan beri kepercayaan dan motivasi.
“Wey, anak keren Bunda kembali ke boarding. Subhanallah.”
“Pasti asik ya, nanti cerita-cerita ya.”
“Kamu hebat deh. Bunda bangga padamu.”
“Kalau ada apa-apa telepon Bunda ya. I am ready always for you. Bunda dan Ayah akan doakan kamu setiap hari. Oke?” sambil memeluk dan pegang wajah serta tatap matanya. Dan katakan dengan perasan.
“Kamu hebat. Bunda bangga padamu. I love you.” Kucek rambutnya dan dekap erat-erat.
Lalu tanya, “Apa yang ingin kau katakana, my love?” Biarkan dia yang banyak bicara. Meluapkan perasaannya. Ibu mendengarkan dan memotivasi kembali.
Jangan minta apa-apa. Jangan pesan apa-apa. Jangan beri dia beban. Dengan dia sudah mau melangkah kembali ke boarding dia sudah tahu tanggung jawabnya. Kalau mau beri nasehat atau pesan-pesan seharusnya semalam. Jangan pas sebelum berangkat.
Lalu pura-pura nggak ada apa-apa. Jangan menangis atau sedih di depannya. Yang butuh support tuh anak-anak, bukan kita. Kitu yaak?
Salam cengeng dari Emaknya Ben. Woa… yang menangis emak-emaknya.
Nabi bersabda, “Ajarilah anak shalat oleh kalian sejak usia 7 tahun dan pukullah dia karena meninggalkannya bila telah berusia 10 tahun”. (HR. Tirmidzi, Abu Dawud)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: