TERNYATA kalau kita praktik dulu baru mengambil teori itu lebih baik daripada belajar teori baru mempraktikkan apa yang ada dalam teori.
Tadi pagi, “Teman di kampus menunjukkan email dari dosen kami tentang Sang Profesor yang mau kasih hadiah buku.” Karena katanya nilai tugas saya dapat A.
Ternyata tugas saya disebarkan ke teman-teman untuk diikuti bagi yang belum selesai dengan topik berbeda tentunya. Tapi yang mau saya bicarakan bukan itu.
Intinya, yang dijabarkan dalam tugas itu adalah apa yang saya lakukan secara rill di tempat kerja saya.
Sementara beberapa teman masih pada kebingungan dan ada yang mengaku sudah mengarang masih stuck. Di situ saya jadi merasa mendapat hikmah.
Ternyata kalau kita praktik dulu baru mengambil teori itu lebih baik daripada belajar teori baru mempraktikkan apa yang ada dalam teori.
Intinya begini, baik juga anak-anak kita, setelah selesai S1, lalu kerja dulu atau praktik. Itu lebih baik daripada ambil S1, lalu S2 sambung terus S3.
Jadi, yang kurang pas bahkan agak sulit menurut saya adalah bila belajar, belajar dan belajar terus nggak pernah kerja, jadi nggak ada pengalaman.
Inshaa Allah apa yang diterangkan sang dosen dan semua tugas-tugasnya lebih mudah dikerjakan karena kita sudah memiliki pengalaman di dalamnya.
Bahkan seringkali terpikir, “Ah, itu mah sudah aku lakukan kapan tahu.” Agak sok memang tapi dalam hati saja. Nanti dosennya bete.
Baca Juga: Mam Fifi Jadi Guest Teacher
Praktik Dulu Baru Mengambil Teori Itu Lebih Baik
Tadinya saya malu, banyak anak-anak muda yang usianya 31, 33 dan 36 sudah selesai S3. Bahkan ada yang seumuran saya jadi dosen saya.
Tapi sekarang enggak lagi, sebab saya bisa kuliah dengan lebih mantap karena sudah terisi dengan pengalaman. Menghibur diri kali nih.
Share pengalaman saja. Mau malu jadi enggak jadi. Tua baru belajar teori enggak apa-apa yang penting menguasai lapangan.
Dari Usamah bin Zaid, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada seseorang yang didatangkan pada hari kiamat lantas ia dilemparkan dalam neraka. Usus-ususnya pun terburai di dalam neraka.
Lalu dia berputar-putar seperti keledai memutari penggilingannya. Lantas penghuni neraka berkumpul di sekitarnya lalu mereka bertanya,
“Wahai fulan, ada apa denganmu? Bukankah kamu dahulu yang memerintahkan kami kepada yang kebaikan dan yang melarang kami dari kemungkaran?”
Dia menjawab, “Memang betul, aku dulu memerintahkan kalian kepada kebaikan tetapi aku sendiri tidak mengerjakannya. Dan aku dulu melarang kalian dari kemungkaran tapi aku sendiri yang mengerjakannya.”
(HR. Bukhari no. 3267 dan Muslim no. 2989).
(Catatan Mam Fifi, Desember 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
opens ‘𝐍𝐄𝐖 𝐄𝐍𝐑𝐎𝐋𝐌𝐄𝐍𝐓 ‘𝐀𝐂𝐀𝐃𝐄𝐌𝐈𝐂 𝐘𝐄𝐀𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟐-𝟐𝟎𝟐𝟑”
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: