PADA bulan Oktober 2024, pendiri Jakarta Islamic School (JISc), Fifi Proklawati Jubilea, memberangkatkan 39 guru dan staf sekolah untuk melaksanakan ibadah umroh. Perjalanan ini mencakup kunjungan ke Turki, Madinah, Mekkah, dan Jeddah, memberikan pengalaman spiritual yang tak terlupakan bagi para peserta.
Kegiatan umroh ini merupakan bagian dari program rutin yang diadakan oleh Mam Fifi, sapaan akrab Fifi Proklawati Jubilea, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras para guru dan staf dalam memajukan dan mengembangkan JISc.
Melalui program ini, Mam Fifi berharap dapat memberikan penghargaan yang layak serta memotivasi para pendidik untuk terus berkontribusi dalam mencetak generasi yang unggul.
Perjalanan umroh ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga kesempatan bagi para peserta untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan.
Dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan suci, para guru dan staf mendapatkan pengalaman yang memperkaya wawasan dan memperdalam keimanan mereka.
Mam Fifi, yang dikenal dengan komitmennya dalam bidang pendidikan dan sosial, selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi komunitas JISc. Program umroh ini adalah salah satu wujud nyata dari kepedulian dan perhatian beliau terhadap kesejahteraan para guru dan staf yang telah berperan penting dalam kesuksesan JISc.
Bagi Mam Fifi yang dikenal suka bagi-bagi makanan kepada murid-muridnya dengan makanan yang dimasak sendiri itu, memberangkatkan umroh adalah bagian dari prinsip yang diyakininya, yaitu guru yang baik haruslah dekat dengan Allah.
Baca juga: Profil Para Pendiri Sekolah Islam Favorit di Jakarta
Pendiri Jakarta Islamic School Memberangkatkan Umroh 39 Guru dan Staf
Suatu hari, Mam Fifi berkata, “Alangkah baiknya setelah dana renovasi kita berikan untuk merenovasi gedung SMU, guru-guru dan staf diberangkatkan umrah. Prinsip saya bahwa menjadi guru yang baik untuk anak didik haruslah dekat kepada Allah. Semoga dengan diberangkatkan umrah 39 guru dan staf juga pendukung sekolah JISc JIBBS dan JIGSc maka akan bertambah pula keimanan dan ketaqwaan para jemaah.
Perjalanan ibadah umroh kali ini, bagi Mam Fifi, adalah memaknai kembali arti cinta kepada Allah swt.
“Suatu pagi di Makkah. Belajar arti cinta, cinta itu mendahulukan yang lain dan mengosongkan keinginan diri, menghampakan dunia dan memenuhi ruang kalbu dengan mahabbah. Sanggup? Berat. Tapi coba saja dan coba lagi ~ karena ujungnya kita adalah sama,” kata Fifi Proklawati Jubilea (@fifi.jubilea.jisc).
Selain umroh, Mam Fifi juga berkunjung ke rumah yatim piatu Palestina di Turkiye sekaligus menyerahkan sebagian dana yang dikumpulkan dari anak murid, orangtua dan Yayasan JISc.
“Dana tersebut dipergunakan untuk membeli perlengkapan sekolah, kesehatan dan juga selimut di musim dingin. Tidak mudah untuk berdonasi Palestina. Diperlukan kekuatan mental sebab dana dibatasi dan ada limit-nya,” tambah Mam Fifi.
Di sela perjalanan umrohnya, Mam Fifi juga menyempatkan diri bertemu para alumni JISc yang tengah menuntut ilmu di tanah suci, mempererat hubungan dan memberikan dukungan moral kepada mereka.
Mam Fifi bertemu dengan alumni JISc di Madinah setelah sholat Isya dan dzikir. Alumni tersebut meminta doa agar sukses dalam studinya.
Mam Fifi mendoakan agar ilmu yang diperoleh para murid dan alumni JISc selalu diberkahi, dijaga Allah, dimudahkan urusannya, serta memiliki teman dan pengajar yang baik.
“Semoga bisa lulus dengan mudah yaa, Nak. Semoga barakah ilmunya ya, nak, dijaga Allah di mana pun kalian berada dan selalu dimudahkan urusannya, memiliki teman yang baik dan tidak manipulatif, tidak memanfaatkan kalian, juga mendapatkan pengajar yang mengerti ilmu,” ungkap Mam Fifi.
Mam Fifi juga mengingatkan pentingnya doa untuk anak-anak, baik anak sendiri maupun anak murid. Ia membagikan doa agar anak-anak sukses dan berhasil, dengan harapan hati mereka dipenuhi cahaya dan hikmah, serta menjadi hamba yang pantas menerima nikmat dan memperbaiki umat.
“Allahumma ashlih lana fi aimmatina wa jamaa’atina wa ahlina wadzurriyyatina wa amwaalina wafiimaa razaqtana wa baariklana fiihim fid dunya wal aakhiroh.”
Allahummamla’ quluba auladina nuran wa hikmatan wa ahlihim liqobuli ni’matin wa ashlih-hum wa ashlih bihimul ummah.”
Artinya: “Ya Allah, penuhilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang pantas menerima nikmat, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka.” Aamiin.