Chanelmuslim.com – “Mi, rumah ini aneh pasti ada jinnya..” Syifa sms dengan panik padaku yang masih isi training di Jakarta.
“Miii, jawab dong…. penting niih. Demikian bunyi sms-nya yang ke-9, lalu lanjut nya; “mi, tadi kan Syifa pulang sekolah, rumah semua terkunci tapi pintu pavilion belakang ada orangnya. Ada Ransel orang mii…”
“Lalu di kulkas tuh ada donat yang enak banget, Syifa tanya kak Elsya yang semalam nginap sini katanya bukan dia yang beli.”
“Syifa bingung deh mi ? itu jin atau orang yaa? apa Syifa panggil polisi ?”
“Jangan Syif,” larang ku cepat… “nanti polisi tanya orangtua kamu di mana, kamu jawab apa? Walau secara umur kamu sudah boleh ditinggal sendiri, cuma ntar ribet dehh…”
Diam-diam aku sms teman-teman halaqahku (teman ngaji di Perth), siapa yang bawa donat? makasih yaa sayangg, besok bawa apa lagi buat anakku ..? hehe…Ngarep.com. Yaa donat itu ternyata dari ukhti Yusi dan ukhti Ida, untuk Syifa dan dimasukin ke kulkasku diam-diam. Yang masuk pavilion rumahku adalah akh Yusuf yang shift-shiftan kerja dan aku baru ingat beliau minta ijin untuk rehat di rumahku, dan memang pavilion belakang akhirnya jadi markas dakwah, kami sebut itu adalah “granny flat” siapa saja boleh masuk, yaa kayak mushola kecil gitu.
Ukhuwah ini yang bikin aku betah tinggal di Perth yang mbosankan ini. Negeri yang sepi banget, sampai-sampai nyari peniti saja susah karena semua toko tutup pukul 5 dan mau beli apa-apa tuh susah.
Dulu aku kesal dengan notification di wa ku yang mencapai 895 karena aku gak baca dan ting tong bunyi notification susah ku matikan agar aku gak terganggu tapi aku juga gak tega untuk nutup wa.
Sementara, aku bingung dengan teman-teman halaqahku di perth, senin ada acara pengajian umum, selasa sampai kamis ada ustad datang dari Jakarta, jumat ada halaqah, sabtu ada bazaar PKS, ahad rihlah keluarga. Nah sudah ketemu 7 hari dalam seminggu tetap saja pagi siang malam tuh ting tong ting tong (whatssapp bunyi) hingga menjelang tidur.. Pantaslah ukhuwah begitu erat yaa, karena jiwa dan hati dan diri dan pikiran sekeluarga share bareng dalam dakwah, gak cuma dengan para ummahat, dengan bapak-bapaknya juga kami akrab sekali.
Sampai si Ben disuapin dan diajak main oleh bapak-bapaknya ketika saya sedang isi ceramah (dalam gedung yang sama) MaaShaa Allah.
Itulah ukhuwah, saling menjaga anak saudaranya, memberi makan bila ayah dan ibunya sibuk berdakwah, tempat kita merasa kita adalah keluarga dalam dakwah. Walau terkadang ada Mihnah (tribulation) berupa konflik kecil diantara kita, namun Mihnah dan cobaan itu merupakan keharusan yang harus dilalui dalam berukhuwah dan terus berdakwah dalam ukhuwah.. sampai mencapai mubasyirah (berita gembira).
Dan itu harus kita lalui bersama.
Rasulullah bersabda; “orang mukmin dengan mukmin lainnya laksana bangunan yang sebagiannya mendukung sebagian yang lain.”
(Perth yang sudah mulai dingin dan kulit pecah-pecah. 4 April 2015)