• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 17 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Info

Jurnalis Siaga, Pentingnya Wartawan Belajar Mitigasi Bencana

Desember 17, 2023
in Info
Jurnalis Siaga, Pentingnya Wartawan Belajar Mitigasi Bencana

Wartawan Belajar Mitigasi Bencana

72
SHARES
553
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

JURNALIS Siaga 2023 pada Sabtu (16/12) bertemakan bencana perkotaan atau urban disaster, dengan meliputi susur sungai Ciliwung, Mitigasi Gempa Bumi, Peran Komunitas dalam Mengembalikan Peradaban Sungai hingga Edukasi Pemadaman Api skala Kecil.

Sebanyak 30 jurnalis ikut serta, diawali sengan susur sungai dan pembersihan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung bersama tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, agenda ini dihadiri Achmad Lukman dari Ketua Forum PRB DKI Jakarta, Bani Kiswanto selaku Penanggungjawab Acara Jurnalis Siaga dan M. Fatzry Iqbal Hsb dari Public Relation Dompet Dhuafa.

Menurut Achmad Lukman selaku Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) DKI Jakarta yang juga Manager Divisi Pengurangan Risiko Bencana Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengatakan Jabodetabek khususnya Jakarta mempunyai potensi bencana yang cukup besar mulai dari banjir hingga gempa.

“Dengan adanya pelatihan dan edukasi terhadap rekan-rekan jurnalis kita mencoba untuk mendorong pengetahuan bagi masyarakat luas terhadap edukasi bencana dan dampaknya. Banyak rekan-rekan media bertugas di gedung bertingkat serta bertugas di wilayah terdampak bencana, hal ini menjadi kunci peningkatan pelatihan dan edukasi dalam tajuk Jurnalis Siaga 2023”.

“Di awal kita akan susur sungai Ciliwung, melihat Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalami penyempitan diakibatkan pengalihan fungsi DAS menjadi pemukiman penduduk. Tidak hanya itu peserta pun didorong untuk membersihkan sampah di area DAS Ciliwung, yang nantinya sampah-sampah tersebut akan kita kaji bersama-sama. Susur sungai Ciliwung akan menempuh jarak 10 Km dari Jembatan TB Simatupang hingga Padepokan Ciliwung Condet”, tambah Lukman.

Disisi lain Desy Edian Sari selaku GEDSI (Kesetaraan Gender Disabilitas dan Inclusi Sosial) Specialist DMC Dompet Dhuafa mengatakan, “DMC Dompet Dhuafa sudah mengintervensi komunitas-komunitas lokal dalam mendukung terciptanya komunitas sadar lingkungan sungai. Dalam mengintervensi komunitas, ada beberapa program yang kami terapkan yakni Eco-Edu wisata yang terdiri dari arung sungai, pengelolaan sampah, saung pembibitan dan perkemahan, hingga membangun Kampung Peradaban Betawi yang di dalamnya terdapat pelestarian batik betawi dan emping condet hingga panahan dan kuliner Betawi”.

Desy menambahkan. “Intervensi terhadap peran komunitas dalam mengembalikan peradaban Sungai Ciliwung tentunya bukan hal yang mudah, membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam mengelola komunitas ini menjadi lebih bernilai. Seperti yang kami lakukan salah satunya pada Padepokan Ciliwung Condet, mulanya lahan ini merupakan area pembuangan sampah limbah rumah tangga dan industri, limpasan banjir hingga sarang penyakit. Namun di tahun 2022, Padepokan Ciliwung Condet telah berubah dengan mendorong eduwisata sungai dan pembibitan pohon loa hingga pelestarian budaya Betawi”.

“Kita tidak bisa bergerak sendirian, harus ada kolaboraksi semua elemen dalam mendorong peradaban sungai Ciliwung yang lebih baik. Para peserta yang sebagian jurnalis telah mengumpulkan sejumlah sampah yang berada di DAS Ciliwung, 70% sampah plastik masih mendominasi pencemaran sungai, lalu yang kedua diikuti sampah kain dengan 30%. Hal ini harus disadari oleh semua kalangan, sejumlah sampah ini sulit terurai secara cepat, bahkan butuh puluhan tahun untuk bisa terurai secara sempurna. Sangat ironis memang, keberadaan sampah ini di DAS Ciliwung,” tambah Desy.

Jurnalis Siaga, Pentingnya Wartawan Belajar Mitigasi Bencana

Baca juga: Forum PRB DKI bersama DMC Dompet Dhuafa dan Lembaga Daya Dharma KAJ Gelar Edukasi Pengurangan Risiko Bencana di Bangunan Sekolah Bertingkat

Pada lokasi yang sama, Achmad Lukman memberikan edukasi tentang mitigasi gempa bumi, dalam pemaparannya, Achmad Lukman mengatakan, “masyarakat harus mengenali situasi lingkungan terlebih dahulu sebagai bagian dari mitigasi sebelum gempa, sementara saat gempa terjadi masyarakat harus diluar ruangan, bilamana di dalam ruangan maka harus berlindung di bawah meja maupun tempat tidur yang kuat dari reruntuhan, bilamana tinggal di wilayah pantai dan pengunungan maka masyarakat harus ke tempat lebih tinggi serta menjauh dari pantai dan harus pergi dari daerah yang berpotensi longsor, salah satunya pegunungan. Dan saat mengendarai mobil masyarakat harus keluar atau turun dari mobil”.

Lukman juga menambah bilamana setelah gempa, masyarakat harap periksa lingkungan sekitar, untuk di dalam ruangan lari dan keluar bangunan dengan tertib. Serta mencari informasi dan masyarakat jangan terpancing dengan berita atau isu yang tidak jelas sumbernya.

Pada mitigasi gempa bumi, Lukman juga mempratikan bagaimana sikap kita bila terjadi gempa bumi di dalam ruangan, kepala harus terlindungi tas atau kursi serta keluar secara bertahap. Ingat juga harus perhatikan titik kumpul yang telah ditentukan oleh pihak-pihak terkait.

Lukman juga memperingatkan setiap gedung bertingkat harus memperhatikan kesiapsiagaan bencana, seperti ketersediaanya jalur darurat, rambu-rambu petunjuk keselamatan, rambu titik kumpul yang aman dan memudahkan mengumpulkan orang dengan jumlah banyak hingga sensor asap yang secara rutin di cek.

Kegiatan Jurnalis Siaga ditutup oleh Sanadi perwakilan DMC Dompet Dhuafa yang membawakan materi pemadaman api skala kecil. Seperti gas kompor mengalami kebocoran hingga pemadaman api dengan beragam alat. “Alhamdulillah ini merupakan bagian edukasi terhadap rekan-rekan jurnalis dalam meragakan alat keselamatan dalam pemadaman api. Ini bertujuan agar mereka dapat terlatih, apalagi dalam keseharian alat-alat ini akrab dengan kita”.

Tags: Jurnalis SiagaMitigasi Bencana
Previous Post

Mi, di Rumah Ada yang Aneh

Next Post

Rumah Zakat dan Kementerian Pertanian RI Adakan Panen Raya Salak Pondoh di Banjarnegara

Next Post
Rumah Zakat dan Kementerian Pertanian RI Adakan Panen Raya Salak Pondoh di Banjarnegara

Rumah Zakat dan Kementerian Pertanian RI Adakan Panen Raya Salak Pondoh di Banjarnegara

Kemenangan Perang Gaza

Adakah Allah di Gaza

Tayangkan Film Keluarga, Adara Relief International Kembali Gelar Family Fest 5 dengan Konsep Berbeda

Tayangkan Film Keluarga, Adara Relief International Kembali Gelar Family Fest 5 dengan Konsep Berbeda

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga