Tapi kemudian dia menatap saya dengan tajam dan menyatakan suka sama saya. Lah, saya bingung. Melihat saya bingung, dia mengajak saya ketemu.
Pacarnya yang jadi sekretaris di kantor bimbel itu. Rambut panjang gemulai sebutlah namanya Rani. Dan dengan manja Rani memanggil si mbak boss, “Mas sayang.”
Kata Rani padaku yang waktu itu masih lugu, “Ini pahlawanku. Aku disakiti lelaki 3 kali. Sejak itu aku benci lelaki dan aku nggak mau menikah sampai mas sayang datang dan bikin aku bahagia.”
Baca juga: Asiknya Boarding di Jakarta Islamic Girls Boarding School (Part 2)
Lalu mereka mengajak aku jalan-jalan di malam Minggu. Aku tidak bilang nggak, juga nggak menunjukkan wajah jijik. Aku cool saja, pura-pura paham. Karena terus terang aku masih perlu uang.
Waktu itu aku masih kuliah jadi lumayan banget uang mengajar bimbel untuk tambahan uang jajan as bapakku yang pegawai negeri tanpa korupsi mengasih uang saku terbatas. Tapi aku bertekad akan keluar dari agen bimbel pada ujung bulan itu.
Beberapa kali ketemu si ‘mbak boss macho sayang’ menjijikkan itu. Dia selalu memberi perhatian. Tatapannya penuh pengertian dan menatap dalam-dalam dan berbinar-binar agak nanar.
Tidak menyentuh, tapi dia berusaha membuat kita merasa dia itu nyaman dan siap melindungi. Gayanya cool dan menentramkan. Tapi cewek, hhyyy….
Ini realita. Paham nggak? Aku nggak bisa jelaskan dengan lebih detail lagi. Waktu itu sekitar 26 tahun lalu lho. Lgbt belum marak di Indonesia.
Allah berfirman, “Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS. Al A’raf: 17)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: