ChanelMuslim.com – Retak, roboh, tembok pada bolong. Mau tidur dimana? Kebayang gak bila kita ketakutan di rumah sendiri? Jalan mengendap-endap masuk ke dalam rumah dan segera masuk toilet. Itupun deg-degan, khawatir ketika di dalam toilet gempa datang lagi.
“Gempa itu tiba-tiba, Bu! Gak jelas kapan datangnya,” kata supir yang nemani kami. Ada lagi supir yang nganterin ketika shalat magrib gak mau masukin mobil ke parkiran masjid, khawatir gempa datang masjid rubuh dan mobilnya terjebak dalam reruntuhan.
Yang lucu Mbak Niken, istri gubernur baru NTB, pas ketemu aku malam-malam, aku tanya agak maksa, “Kayaknya gempa kapan lagi, Mbak? Bulan depan aku mau ke sini lagi kayaknya ada gempa lagi gak?”
Mbak Niken, “Woah… haha. Kok tanya saya, mana saya tahu.”
Iya juga ya. Kalau pada tahu mah gak bakalan ketakutan kayak gitu. Walau istri gubernur sekalipun gak bisa mempredikai kapan gempa datang. Yang kasian adalah isu tsunami pada tanggal 26 ini, penduduk sekitar pantai pada nyusun tenda seadanya di atas bukit menyambut gempa, menyambut tsunami pada tanggal 26. Rumah-rumah dekat pantai ditinggalkan. Angka 26 tiba-tiba ‘keramat’ karena gempa Japan tanggal 26, Jogja tanggal 26, tsunami Aceh tanggal 26, Tasikmalaya juga tanggal 26. Ada apa dengan tanggal 26?
Tapi pada kenyataannya, gempa tak dapat diprediksi. Tiba-tiba itu yang bikin khawatir. Susul-menyusul dalam sebulan, sebanyak 800 kali lebih, di pulau yang semula sangat tenang dan indah. Siapapun akan terkejut luar biasa.
Rata-rata tidur di tenda, lapangan, jalanan, kebun depan rumah sendiri, gak tahu sampai kapan. Semua menggeleng dengan sedih. Tidak ada harapan. Pandangan kosong dan kebingungan. Bangun rumah kan mahal dan kalau membangun harus dirobohkan dulu dan baru bikin baru. Membayangkannya saja sudah bikin stress. Aku juga gak bisa bantu. Jadi gimana?
Paling tidak dua tahun ke depan mereka tidur tidak di alam terbuka. Habis mau gimana lagi? Balik ke rumah gak mungkin. Kalau tiba-tiba runtuh gimana?
Kondisi sekarang, banyak penduduk yang mengandalkan terpal dan kekurangan terpal. Bahkan ada seorang ibu yang menjahit karung beras untuk terpal buat alas tidur anaknya. Jangkauan bencana sangat luas dan banyak daerah belum terjangkau.
Janganlah ditambah penderitaan penduduk Lombok dengan hoax gak jelas yang menggambarkan bantuan pemerintah sudah datang dan semua selesai. Seakan-akan sudah gak ada apa-apa lagi. Mungkin bantuan pemerintah sudah datang tapi tak sanggup mengcover semua. Gitu loh.
Dan sekarang mereka sedang ketakutan menunggu datangnya ‘gempa dan tsunami yang di khawatirkan itu datang pada tanggal 26. Besok dong? Hadeuh. Kasihan mereka, malam ini tengah ketakutan. Ya Rabb, Ya Rahman.
Nyumbang tenda yuk! Satunya Rp500.000. Aku yang tanggungjawab deh sama Mbak Niken (Istri Gubernur NTB). Nanti aku kenalkan ya.
JPU; JISc Peduli Umat.
JPU atau Humanitarian Care Indonesia
BSM No rek : 7888555336
Allah Azza wa Jalla berfirman,“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” [al A’raaf : 97-99].
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: