KALAU jin bisa ngomong. “Tadi pagi aku lihat Farel di tempat tidur tapi badannya membelakangi aku lalu tak lama ada orang masuk dan ternyata yang masuk itu Farel, lalu…? Yang tadi tidur di sebelahku itu siapa dong…?!” Rayhan salah satu anak boarding school di Bogor bertanya dengan wajah antara seru dan cemas.
Lain lagi ungkapan seorang ustaz yang menyatakan bahwa banyak anak kesurupan setahun lalu di pesantren itu dan juga cerita tentang nenek-nenek yang datang malam-malam bawa formulir pendaftaran tapi ketika diajak masuk, neneknya hilang.
Dan cerita itu terus mengalir dari mulut ke mulut dari tahun ke tahun. Biar bagaimanapun juga, kalau bicara soal makhluk halus judulnya seru dan selalu tersedia wajah-wajah ingin tahu.
Suatu petang, di Perth yang dingin dan banyak pohon-pohon besar yang menyimpan angin, tentu saja membuat Perth bertambah dingin.
Salah seorang teman menegurku, “Anakmu perempuan tinggal sendiri di tempat kayak gini? Wah tapi enggak ada apa-apa kan?” Aku balik tanya, “maksudnya?”
Temanku menjawab, “Yaa… Jangan dibilangin kalau misalnya ada hantu atau jin yang bersemayam di sini, misal di kamar mandi atau di ruang setrikaan…”
Lalu aku menjawab taktis (kesal juga sih, mentang-mentang rumahku rumah tua kayaknya musti ada jinnya),
“Ahh di Australia mah enggak ada jin, orang bule logic makanya jinnya juga cuek, lagian orang bule enggak pedulian sama orang, apalagi sama jin. Mereka enggak ada waktu ngurusin jin atau sebangsanya.”
Beda dengan di Indonesia, jin makin mangkak karena rumah ruqyah di mana-mana, jin merasa dirinya penting, karena hampir semua orang bicarakan dia, masuk tivi, dibikin filmnya, dipanggil-panggil, ditiru-tiru…Haduehh!
Karena itu mereka makin marak dan senang banget di Indonesia.
Jin itu kalau di Indonesia; exist dan narsis. Sementara di Australia enggak ada yang peduli. Jadi mereka tersia-sia.
Jin itu sebenarnya ngikutin persepsi manusia di daerah masing-masing, jadi bagaimana warna dan kulturmu demikianlah bentuk jin di negaramu.
Kalau di Indonesia jin kayak pocong pasti laku, di Australia kayak vampir, di China kayak tukang jaga kuil.
Nah kalau di Australia jinnya kayak pocong, orang bule enggak takut dikira guling karena kan mereka enggak pernah lihat mayat dikafanin. Jadi mereka enggak punya memori ‘seram.’
Yang ada kalau orang meninggal itu pake jas dan ada bunga serta ganteng, kulit putih hidung mancung.
Itulah kenapa vampir pakai jas hitam, tapi kalau jin Indonesia pakai jas pasti banyak yang datang dan minta tanda tangan.
Gitu deh, jadi yang bikin jin ada di mana-mana dan ganggu kita dan anak-anak kita ya karena kita juga, terlalu memperhatikan mereka.
Jadi yaa dia datang lagi dan datang lagi, karena dia merasa ada ruang untuk ekspresikan diri.
baca juga: Berhala Salah Satu Tempat Jin
Kalau Jin Bisa Ngomong
(Surat 72: 11-14)
72:11. Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
72:12. Dan sesungguhnya kami mengetahui, bahwa kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di muka bumi dan sekali-kali tidak (pula) dapat melepaskan diri (daripada)-Nya dengan lari.
72:13. Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Qur’an), kami beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.
72:14. Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus.
(24/08/2015- Perth dengan orang bule yang kebanyakan kafir tapi logic, mereka kalau ada masalah enggak pernah nyalahin jin, enggak kayak kita.. Dikit-dikit nyalahin jin,
“Ohh yaa, si ibu itu suaminya di PHK karena diguna-guna, anaknya malas belajar karena ada jin yang nempel.” Duh capek dehh… Kalau jin bisa ngomong, “Kok.. Kita lagi kita lagii…Tobat deh jadi jin.” )
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc