ChanelMuslim.com – Syaikhnya tiba-tiba datang dan beliau menyempatkan diri untuk bertemu. Padahal hari Jumat adalah hari libur di Saudi. Beliau itu Dekan di Universitas Madinah yang termasuk salah satu penentu keputusan penting. Hampir semua muthowif yang notabene mahasiswa Universitas Madinah hormat banget dan gemeteran ketika bertemu beliau.
Beliau tawadhu banget dan ingat dulu pernah masakin guru JIBBS kue yang manis-manis. Waktu para ustaz berkunjung ke tempat beliau. Lalu beliau bertanya, “Berapa anak yang akan dikirim untuk belajar di Madinah?”
Aku menjawab, “Boleh banyak?” dengan nekat.
Aku ingin juga memfasilitasi beberapa sekolah lain biar ikutan sekalian yang penting anak muslim pada pintar.
Katanya, “Sementara 25 orang dulu dari sekolah kamu dulu.”
Aku menjawab, “Siap!” tanpa memandang wajahnya yang duduk manis di meja bundar.
Di sini nggak biasa dealing sama perempuan, biasanya urusan lelaki sama lelaki, tapi bagaimana? Pesantren JIBBS yang mengasuh emak-emak dan aku kadang lebih banteng daripada Mak banteng. Aku ingin anak-anak maju dan hebat.
Dealing soal harga.
Katanya, “Kami tidak bisnis.”
Ya beliau baik. Anak-anak, Inshaa Allah, akan mendapat penginapan yang ber-AC. Lalu tempat belajar yang nyaman dengan makan 3 atau 4 kali sehari. Plus snack dan minuman segar dan asuransi kesehatan. Ada juga jalan-jalan, ke pantai atau kemana-mana. Banyak aktivitas seperti futsal, berenang dan naik unta. Lalu macam-macam deh termasuk umrah dan shelter bus langsung dari asrama anak-anak nanti ke Masjid Nabawi. Jadi, bisa shalat di sana setiap hari.
Pengajarnya jajaran dosen hebat dari Universitas Madinah. Aku tertegun bingung.
“Ya Allah, Engkau selalu dekatkan kami pada orang-orang hebat yang ikhlas.”
Aku bertanya, “Merepotkan mereka atau nggak? Apalah artinya kami ini cuma anak-anak manis di JIBBS.” Kok para dosen hebat itu mau mengajar anak-anak langsung.
Beliau menggeleng, “Katanya kita ini bersaudara dan kami senang membantu Anda.“
Termasuk pengarang buku Bahasa Arab yang kami pakai di JIBBS, yaitu Duruslugotu Arobiyah Ligoir Nathiqina Biha. Ini pengarangnya Dr. Abdurrahman. Beliau juga inshaa Allah akan mengajar langsung. Gemes kali ya. Bukunya dipakai di JIBBS tapi kita pada nggak tahu cara mengajar yang menyenangkan.
Alhamdulillah beliau mau kasih metodenya. Lalu katanya semua sertifikat diakui oleh kementerian dengan dua kementerian sekaligus, Kementerian Ppendidikan Saudi dan Tenaga Kerja. Lumayan banget ini bisa untuk menambah syarat jalur undangan siswa SMU ke Universitas Negeri.
Beliau juga menyampaikan, pengajar lain adalah;
1. Para Syaikh yang mengajarkan Ustaz Bachtiar Natsir. Maaf Ustaz Bachtiar Natsir dipinjam namanya tapi beliau menyebut antum dengan bangga sebagai alumni potensial.
2. Para Syaikh juga mengajar Ustaz Hidayat Nurwahid. Beliau kerap sebut nama Ustaz kesayangan kami yang sekarang jadi Wakil Ketua MPR yang belajar dari Madinah jadi ke Senayan.
3. Lalu pengajar lain adalah Seorang Guru Besar Universitas Islam Madinah yang mengisi tafsir di tempat daurah anak-anak, yaitu Syaikh Muhamad Iwaji, MA.
4. Satu lagi yang mengharukan adalah Dr. Hamid Albukhori, MA., pengajar di Universitas Islam Madinah dan Masjid Nabawi yang hafal hadist Kutubusittah, dan pemilik sanad tertinggi khususnya Madinah. Kutubusittah merupakan sohih bukhori, sunan nasai, ibnu majah, abu daud, tirmidzi dan sohih muslim.
Tiba-tiba aku ingin putar masa lalu dan ingin jadi anak JIBBS yang enak banget dan beruntung banget kamu, Nak.
Ceritanya begitu saja. Semua visa anak-anak, beliau yang urus. Ayo Nak kumpulkan pasport segera ya! Mumpung ada orang penting mau mengajar kalian. Emak jadi deg-degan banget. Setelah ini mencari tiket. Tiket murah. Duh apa ada ya tiket murah untuk open tiket 2 bulan?
Nggak bisa mahal-mahal nge-charge ke orang tua. Aku nggak tega kan anaknya banyak nggak cuma di JIBBS saja. Ada juga terus terang program ini penting tapi bukan skala prioritas kayak UN begitu. Jadi harus tidak ada untung. Rugi sedikit nggak apa-apa yang penting kalian mau belajar sungguh-sungguh ya, Nak.
Negosiasi terakhir adalah membenarkan tahsin dan tahfidznya anak-anak. Aku juga meminta halaqah diadakan sering-sering di Masjid Nabawi biar dekat dengan Rasulullah agar anak-anak semakin cinta pada Nabi.
Terima kasih ya Allah atas semua kemudahan yang Engkau berikan. Jangan timpakan kami cobaan yang kami tak mampu menanggungnya. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.
Rasulullah bersabda, “Tiga perkara yang seseorang akan merasakan manisnya iman : [1] ia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari yang lainnya, [2] ia mencintai seseorang hanya karena Allah, [3] ia benci untuk kembali pada kekufuran sebagaimana ia benci bila dilemparkan dalam neraka.” (HR. Bukhari no. 6941 dan Muslim no. 43)
Website:
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: