Chanelmuslim.com – Jakarta yang hangat…
Sehangat hatiku…
Yaa aku kalau pulang ke Jakarta senang banget, walau secara pemandangan semuanya beda kaya bumi dan langit.
Kata anak temanku yang udah 8 tahun tinggal dan lahir di Australia, Jakarta bau. Aku sih jujur saja gak ngerasain hal itu, mungkin bau itu udah immerse/muayassah/adaptasi dengan hidungku.
Sampai di Jakarta, segera aku panggil porter yang lagi bersiap-siap mencari siapa penumpang malas yang ingin dibawakan kopernya, dan aku adalah salah satunya. Jujur saja aku bukan malas, kamu tahu kan di Australia itu gak ada tuh porter bederet-deret kayak gini, dari iris cabe sampai angkut galon air berliter-liter musti ngerjain sendiri, makaya aku kalau ke Australia gak mau trima titipan orang, nitipnya sih gampang tapi bawanya itu lho, Angkatnya itu lho.
Nah kembali ke si porter, aku dah pede banget untuk pakai jasa beliau dengan niat infaq. Aku ingat waktu pergi dengan beberapa guru dari luarnegeri juga, beberapa guru lelaki udah siap untuk bawain koper sampai ke mobil, dengan sisa tenaga terakhir (biasanya sih abis itu gak masuk 2-3 hari, hehe…). Namun aku bilang “gak sah, pak.. saya pakai porter saja.” Dan jadilah 2 porter untuk bawa satu koper anakku dan satu koper untukku.
Boros? Mungkin.
Tapi dalam hatiku ; tidak ada kata boros dalam memberi pada orang miskin, mungkin yang kuberikan hari ini hanya cukup untuk makannya 2 hari dan hari ke tiga bingung lagi…
Memberi, gak musti pada tukang minta-minta yang modalnya cuma tengadahkan tangan dan wajah memelas. Menggunakan tenaga mereka, membeli kue-kue kampung yang kuenya mungkin kita gak doyan tapi kan bisa kita berikan pada tetangga kita, membeli koran yang mungkin kita gak baca karena sudah ada media online,itu juga sedekah yang indah.
Yaah, kalau bukan kita yang beli dagangan mereka, maka mereka mau kerja apa lagi ? Mereka sudah usaha kerja keras daripada mereka mencuri atau menjadi peminta-minta ?
Satu lagi, aku suka lebihkan uang untuk beli sesuatu, ambil saja deh sisanya. Kadang saya lihat ibu-ibu ngotot dengan kembalian yang gak sebrapa tapi dengan pengemis yang gak ngapa-ngapain mau berikan yang lebih besar daripada itu.
Jangan katakan “ahh mam fifi kan uangnya banyak, punya sekolahan.”
Yaa mungkin juga, tapi aku ingat waktu aku masih kuliah, uang jajanku terbatas dan itu semua aku berikan untuk panitia daurah yang lagi kebingungan cari dana buat bayar sewa vila. Hmm, mungkin itu kali yaa yang bikin aku sekarang punya sekolahan.
Wallahu ‘alam (Kata org bule “who knows..?”).
Al-Baqaroh : 272.
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri.
Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
Al Baqaroh : 274 :
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
(Bandara SOETTA~edisi pulang kampung karna pasport kecopetan~16 April 2015).