ISTRI Gubernur yang low profile. Sekilas tentang Niken. “Mam, Mam tahu gak Bu Niken tuh siapa?” Permata salah seorang relawan JISc berlari-lari menghampiriku yang sedang sibuk kordinasi ini-itu.
“Enggak lah, mungkin akhwat yang Relawan PKS kali. Kamu tolong hubungi ya, kasih tahu kita besok mau ke Mataram, ketemuannya besok aja sekalian kita pulang ke airport,” kataku dalam sibuk.
“Mam, ini Bu Niken tuh istri Gubernur NTB yang baru loh Mam, yang belum dilantik.”
Aku, “Hah? Masak sih? Kamu tahu dari mana? Memang istrinya gubernur namanya Niken? Bukannya Erika?” Kataku sok tau. Maklum aku tuh kurang gaul, kudet dan tidak pernah menonton TV.
ILC saja aku tahunya setelah ramai di YouTube. Bahkan pembukaan Asian Games yang heboh saja aku tahunya dari status FB orang tua murid. Ya mana aku tahu nama-nama istri gubernur. Nama gubernur saja aku tidak tahu.
Dan sejenak terhenyak. Heran. Aku tahunya yang aku hubungi adalah Mbak Niken Nisa Ibrahim. Begitu nama yang ada di WA. Tidak ada embel-embel nama suaminya.
Aku kira akhwat bagian dapur umum karena aku juga mengirim uang sapi qurban dan lain-lainnya langsung ke beliau dan langsung dikerjakan.
Baca Juga: Mam Fifi Jadi Guest Teacher
Istri Gubernur yang Low Profile
Wah… kalau memang istri gubernur mah istrinya low profile banget. Pas aku mau datang ke Lombok. Beliau adalah salah satu contact person dari seorang teman yang sudah duluan ke Lombok.
Aku main SMS saja dan langsung tanya dengan gagahnya, “Perlunya apa, Mbak? Aku bawakan apa dan Mbak tinggal di mana?”
Beliau menawarkan aku tinggal di rumahnya. Cuma aku tidak mau ah, takut gempa dan aku sudah beli tenda untuk diriku sendiri.
Tapi, kalau tahu akan tinggal di rumah istri gubernur, mungkin akan lain ceritanya. Walaupun gempa sebetulnya tidak pandang bulu.
Dan malam itu juga ketika aku sudah siap tidur dapat kabar lagi. “Bu Niken mau ke sini, Mam?”
“Hah? Ngapain? Dah malam ini.”
“Ya, katanya kasihan Bu Fifi sudah datang jauh-jauh ke Lombok kalau tidak ditemui.”
“Eh enggak apa-apa kok, aku biasa saja tapi terus terang kalau ke Mataram malam ini aku enggak sanggup sudah 5 watt ni. Besok subuh saja aku ke Mataram jumpai beliau, on the way to airport.”
“Bu Nikennya sudah jalan, satu jam lagi sampai.”
Wah, aku jadi feeling guilty deh. Pas ketemu, rasanya kayak teman lama. Memang sempat kenal sih tapi jarang mengobrol.
Biasanya ketemu pas di acara pernikahan teman, itu juga masing-masing sibuk sama makanan masing-masing.
Nampak raut lelah di wajahnya tapi semangat kayak aku. Beliau dari Sumbawa, belum selesai Gempa Lombok, beliau terus menyeberang lautan ke Sumbawa dan kemudian mengurus jompo dan warga.
Setengah jam bersamanya yang kita bahas utama adalah tenda dan tenda. Menolong dan menolong. Semuanya gerak cepat.
Tidak kerasa beliau adalah istri gubernur NTB yang baru. Rasanya kayak teman kuliah saja yang lagi mau baksos dan bikin kegiatan.
Sambil menghitung-hitung terpal, frozen food dan tikar yang akan dibawa untuk warga Lombok Utara, stafnya berbisik kepada kami.
“Ibu sudah sampai ke Kecamatan Bayan yang belum sekalipun dikunjungi relawan saat itu, saking jauhnya tinggal 9 KM dari Segaranak Rinjani. Kadang di pertengahan jalan, kami dihadang gempa dan longsor yang besar.”
Dalam hatiku, duh ini si ibu. Suaminya belum dilantik udah kerja keras karena kudengar baru akan dilantik bulan September.
Akhirnya, setelah satu jam bersama kami, beliau kembali ke Mataram. Kami di Lombok Timur sekitar 1,5 jam dari Mataram.
Mobilnya diiringi oleh motor polisi, kayaknya sebab gelap. Di situ, baru aku sadar, ibu gubernur low profile amat. Mau jauh-jauh datang menemui kami, relawan biasa.
“Itu beneran ya, istri gubernur?”
“Iyalah Mam, itukan dari PKS.”
Aku, “Oh, panteslah…,” merasa maklum.
Rakyat Lombok tidak salah memilih Pak Zulkiflimansyah, istrinya saja kerja keras tanpa sorotan media. Tidak membawa fotografer khusus pula.
Belusukan sampai ke kampung-kampung yang belum dijamah relawan. Ini baru istrinya loh.
Patut dicontoh istri gubenur, “Merakyat itu enggak mesti berpenampilan kayak rakyat tapi yang berbuat untuk rakyat.”
Tanpa media, karena Allah Ghoyatuna, Allah tujuan kami. Cukup sudah. Lombok tidak salah pilih pemimpin. Selamat bekerja Bapak Gubernur Zulkiflimansyah dan Ibu Gubernur NTB. Allah bersamamu.
Allah berfirman,
“Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(Catatan Mam Fifi, Agustus 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.
(Founder JISc, JIBBS, JIGSC)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: