CUTI-CUTI Malaysia, kalimat yang bikin jealous tapi nunjukin gimana mereka tahu apa yang dijual dari negaranya yang kecil ini. Mall juga cuma satu, namanya KLCC.
Negara ini small but beautiful. Awalnya, aku ke sini dulu waktu aku masih muda, Ismail masih TK dan Syifa masih playgroup -aku ingat mereka temenan sama monyet di sebelah rumah sewa kami di Johor-
Ambil Master cuma 8 bulan lulus dan setelah aku lulus program itu, UTM tutup, enggak tahu kenapa.
Oh ya, waktu itu aku seumuran kalian, anak sulungku sudah masuk TK, aku jadi guru TK dari pagi sampai sore (Tadika Iman, Johor), trainer juga.
Dulu waktu PK didirikan sebelum PKS, aktif di DPC-nya Johor, aku kampanye siang malam masuk-masuk Asrama TKW untuk menangkan PK lawan kader-kader Golkar.
Selain itu, aku juga jadi murrobiyah megang 2 halaqah plus enggak ada pembantu, enggak ada supir plus Sabtu Ahad kuliah.
Jadi aku enggak terima kalau ada guru lemes, sebab aku pernah ngalamin kayak kalian di usia kalian dan aku sehat-sehat saja.
Nah, masa kecil anak-anak dihabiskan di Malayasia, mereka enggak asing lagi dengan pasar tani tiap Rabu malam yang jual macam-macam namun bersih yang ada di tiap wilayah, juga cendol durian, roti canai, teh tarik, chicken tandori dan rendang yang kebanyakan kunyit.
Yaa dilihat dari makanannya saja, negeri ini enggak punya kepribadian. Sebetulnya Malaysia adalah pecahan pulau Sumatera, lihat bahasa Bangka Belitung dengan Malaysia hampir sama, pun cara berpakaian dan lain-lain, beda dengan pulau jawa, tapi mereka memisahkan diri.
Jadi enggak heran kalau hampir semua yang ada di kita, di mereka ada, lhaa mereka itu seperti anak ke-5 yang kabur, pastilah banyak adat istiadat yang dibawa, dari batik, makanan, lagu dan lain lain.
Selain itu, mereka juga memasukkan budaya India dan China, namun karena orang China makan “pork,” mereka tidak menerima makanan dan adat istiadatnya.
baca juga: Gelombang Politik Islam di Malaysia dan Perubahan Politik di Asia Tenggara
Cuti-Cuti Malaysia
Malaysia punya tiga etnis; China, India dan Melayu, oleh karena khawatir tersaingi, maka bangsa Melayu diwajibkan punya anak banyak banget, paling sedikit 4 rata-rata 7,8,9—12 bahkan 16!
Perempuan Malaysia hebat-hebat, tidak punya pembantu, anak banyak dan kerja pula. Sistemnya anak sulung (Alung) tolong anak tengah (Angah) anak ke-5, anak kedua tolong dan jaga anak ke-6, anak ke-3 jaga anak ke-7 dan seterusnya.
Satu yang aku suka dari Malaysia, anak-anak sopan kepada orangtua dan juga adat istiadat tetap dijaga, sehingga tidak terimbas dengan westernization.
Yang hebat Mahathir, hampir semua rakyat hidup kecukupan, rumah kumuh sangat jarang, satpam saja punya mobil dan negri ini cukup Islami.
Budaya Barat tidak masuk ke Malaysia namun akhirnya masuk juga melalui sinetron-sinetron Indonesia yang sangat digemari di sini.
Pertanyaan mereka lucu pada anakku waktu mereka masih sekolah di sini,
“Emak awak tuh kalau di Indonesia, pemain sinetron keuu atau pembantu rumah??” Karena yang mereka tahu orang Indonesia kalau enggak jadi TKW, yaa jadi pemain sinetron.
Yang bikin aku sampai sekarang teringat-ingat adalah; pertanyaan polos:
“Di Indonesia ada gedung bertingkatkah?” dan tawaran kerja yang disampaikan dengan hati-hati…
”Hmm, maukah Syafiyah (namaku di Malaysia) dapat tambahan sedikit sekitar 400 RM sebulan (waktu itu 600 ribu rupiah) untuk jaga ibu saya yang sudah tua, yaa bantu-bantu mandikan, kasih obat, buat makanan dll.”
Saya cuma bengong, dikira saya terharu. Jleb! sakitnya tuh..
Yaah, gemes sihh tapi mau gimana? Itu image yang tercipta sampai sekarang tentang negeri kita, negeri para TKW, miskin, banjir, terakhir begal motor “iyee keuu ..?”
dengan wajah prihatin seakan-negeri ku negeri paling sengsara di dunia, mau bilang enggak, di media adanya kayak gitu…
Terus gimana dong? Akhirnya aku bersyukur sama Cinta Laura, Tengku Wisnu yang main sinetron cinta-cintaan yang tayang tiap sore di sini sehingga wajah Indonesia keangkat dengan rumah-rumah dan mobil mewah di sinetron.
Terakhir kasus Bella Saphira (artis) masuk Islam jadi pembicaraan hangat dan dengan semangat aku cerita “Iyaa, Bella Saphira itu temen saya waktu kuliah dulu, dan aku alhamdulillah masih nyimpan foto jadul dengan Bella Saphira waktu lagi makan di kantin Univ. Trisakti dulu. Alhamdulilah mukaku masih agak sama jadi enggak dituduh foto palsu.
“Thanks Bel, foto loe nyelamatin gue” (aku texted her by wa dan cerita panjang lebar yang dijawab dengan jempol) -maklum artis, jawabannya cuma jempol.
Makanya guru JISc dan JIBBS enggak boleh kirim jempol kalau whatsapan sama saya, “Emang kamu artis apa? Haha…”
Ok yaa, sekian dulu, nii lagi lewat rumah kami dulu, tempat aku ngajarin anak-anak lagu “Hiduplah Indonesia Rayaa….” saking mereka sebal karena mau ujian tes lagu kebangsaan Malaysia…
(Taman Sri Ukay, Jalan 4 No. 39)
(Catatan Mam Fifi, 18 April 2015)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc