ChanelMuslim.com – Barusan baca postingan emak-emak yang ribut dua hari mau Ramadan. Emak ribut harga bawang putih melonjak tinggi. Apalagi sekarang jadi barang import. Keren ya. Jadi nggak cuma tas LV saja yang import, bawang putih pun naik daun juga.
Bawang putih buat aku ibu rumah tangga yang sempat buka catering di Sydney dan hobi masak nggak penting. Aku kalau masak jarang banget pakai bawang putih. Karena kecil-kecil dan malas mengupasnya. Makan waktu. Bikin senewen.
Sebagai gantinya, bawang bombay dan sedikit mentega sekitar satu sendok makan. Kalau mau ada rasa bawang putih, beli saja bawang putih bubuk dan taburkan ketika mau matang masakannya. Misalnya sup yang sudah mendidih bis dimasukan garlic powder atau bawang putih bubuk.
Jadi kalau harga bawang putih sekilo Rp100.000 ya nggak apa-apa. Nggak usah dibeli.
Jangan paksa dompet kita menyesuaikan barang import tapi paksa lidah kita untuk kembali pada natural taste. Rasa dasar.
Masakan enak bisa juga dengan daun bawang tumis cepat-cepat di awal lalu masak deh daging atau apa gitu. Aku sudah 25 tahun lebih meninggalkan bawang putih. Bukan nggak suka tapi malas mengupasnya.
Nggak usah panik bawang putih mahal. Paniklah bila kurang amal. Ramadan Mubarak yang penting ada kurma lebih sunah. Setuju ora Mak?
Rasulullah bersabda, “Penjual dan pembeli masih boleh memilih (untuk meneruskan transaksi atau membatalkannya) selama mereka belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan apa adanya, maka keduanya diberkahi dalam jual belinya. Jika keduanya menyembunyikan (cacat) dan berdusta, maka akan dihapus berkah pada keduanya.” (HR. Bukhari, no. 1973, Muslim, no. 1532)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: