Bagai Sayap Burung yang Patah Oleh: Fifi P. Jubilea
Chanelmuslim.com – Apakah sejumlah kekayaan sanggup membeli air dimuka bumi ini?
Apakah sebuah kekuasaan sanggup membungkam cahaya matahari?
Bukankah burung pun tidak ada yang sama warna bulunya?
Bukankah perbedaan itu tercipta untuk menyemarakkan dunia?
Bukankah jalan ke Roma bisa dengan berbagai cara? Tak mesti sama?
Baca Juga: Sadas, Sayap Ayam Pedas Lada Hitam
Bagai Sayap Burung yang Patah
Bahkan pelukis pun menggambarkan isi hatinya…
Bahkan penyair pun mendendangkan suara jiwanya…
Bahkan fotographer pun memotret mata batinnya, apa yang dilihatnya, yang mencekam hatinya…
Bila ada yang berbeda, apakah itu harus di hapuskan?
Bunga pun tak ada yang sama warna, justru dia menjadi indah karena berbeda.
Ingat, sebuah sunnah akan tetap bersama dengan alam. Sampai alam berhenti dari tugasnya.
Air merembes tak ada yang mampu menutup. Belajarlah dari air.
#TurutBerdukaCita atas dimatikannya setengah jiwa pejuang pena
#TurutBerdukaCita atas terkatupnya hak bicara
#TurutBerdukaCita atas ditutupnya beberapa media online, media tempat mereka meluapkan rasa
#TurutBerdukaCita atas kebebasan pers yang sudah tidak bebas lagi, bagai sayap burung patah.
Sungguh, petang ini saya berduka cukup dalam atas nama suara keadilan…
~ Duka dari Athena ~