ChanelMuslim.com – Kelab malam legendaris di London, Fabric, yang sempat ditutup pada September 2016, resmi dibuka kembali pada Jumat (6/1) waktu setempat. Tentu saja dengan aturan keamanan yang diperketat.
Selama dua dekade, Fabric menjadi tujuan utama para pecinta musik drum and bass, tekno dan house. Penutupan sementara Fabric dikarenakan kasus tewasnya pengunjung berusia belasan tahun yang diduga overdosis narkoba.
Pengunjung bernama Ryan Browne itu ditemukan tak bernyawa pada Juni, setelah menenggak pil ekstasi. Dua bulan kemudian, pengunjung bernama Jack Crossley juga tewas akibat hal yang sama.
Dikutip dari AFP, kedua pengunjung itu diduga membeli narkoba sebelum menenggaknya di dalam Fabric.
Bahkan, Crossley diketahui juga menenggak narkoba yang dibelinya setelah ia berada di dalam. Bukti itu diketahui setelah penyelidik menemukan butiran pil haram di dalam pakaian dalamnya.
“Crossley meninggal karena keracunan. Ini kasus yang serius,” kata salah satu penyelidik, Mary Hassell.
Setelah izin beroperasinya dicabut, manajemen Fabric berusaha menggalang dukungan dari masyarakat London untuk dapat meyakinkan polisi dan pemerintah kota agar dapat beroperasi kembali.
Manajemen Fabric juga berusaha untuk memperketat keamanan lokasinya dari isu narkoba.
Sang manajer, Luke Laws, mengatakan kalau salah satu usaha memperketat keamanan tempat usahanya ialah dengan memperbanyak kamera CCTV dan petugas keamanan di dalam dan di luar Fabric.
Fabric menjadi salah satu kelab malam legendaris di dunia. Banyak DJ terkenal yang sudah menggoyang lantai dansa di sana.
Hingga saat ini, tercatat kalau kelab malam yang berada di kawasan pengolahan daging itu telah dikunjungi oleh enam juta orang.[af/cnn]