Chanelmuslim.com – “Aku lagi risau nih! Jangan ganggu!” begitu tulisku berapa waktu yang lalu di akun media sosialku.
Ya, ibu mana yang tak risau melepas anak perempuannya sendiri tinggal di rumah yang belakangnya hutan, depannya jalanan sepi dan seberangnya bengkel tua yang tidak terurus di negeri orang pula.
Sekarang tinggal satu anak lagi yang belum terurus juga? Si Bungsu yang baru 2 tahun terpaksa harus kutinggal sendiri pekan depan. Namun agenda soal anak harus aku tepis dulu dalam benakku, karena masih banyak agenda dakwah dan kerja yang harus kupikirkan.
Dalam Jihad Pribadiku (ini istilah untuk amalan-amalan harian agar terus termotivasi untuk istiqamah tidak meninggalkan tilawah, taddabur, shalat malam dan lainnya) hampir semua amalan harianku tampak beres, tampak oke, kecuali satu hatiku.
Baca juga: Memang Aku Ini Robot
Aku sedih, bukan karena pisah dengan anakku tapi karena ukhuwah yang hampir tidak ada. Aku sedih dan sempat mempromosikan kesedihanku di dunia maya dan semua teman dan kerabat akhirnya tahu kegalauanku.
Namun, tak ada satu pun yang menawarkan bantuan untuk bantu menjaga anak-anakku, terutama yang masih bayi yang harus kutinggal sendiri. Tentu saja aku tak meninggalkan si bungsu benar-benar sendiri, dia bersama nanny-nya dan jika perlu dia akan diantar ke tempat di mana jika ada yang mau bantu jaga anakku.
Namun ukhuwah yang kuharapkan sebagaimana kaum Muhajirin dan Anshor itu belum ada, itu baru dalam tataran teori, juga ayat Al-Qur’an surah Al-Hujurat yang menyatakan ‘Innama al mukminuna ikhwah’, teryata juga hanya untuk dihafal dan untuk dipakai bila mau ceramah saja.
Hampir semua kawan dan kerabat menunjukkan simpati dan menulis pesan mendoakan, “Semoga Allah yang menjaga karena Dia-lah sebaik-baik penjagaan.”
Ya aku juga tahu, hanya sebaiknya kan selain Allah yang jaga, ada juga kamu yang jaga. Wahai ukhtina solihati saudaraku….
Ya sebetulnya sejauh mana ukhuwah itu diterapkan? Apakah sudah sampai pada tataran ‘pengorbanan’? Di saat seperti ini baru terpikir implementasi ukhuwah perlu dipertanyakan lagi, karena yang kurasakan ketika dalam kondisi ‘galau-ness’ banyak orang memberikan doa yang indah-indah namun hampir tidak ada yang datang menolong dengan realita.
Ukhuwah ternyata benda mahal. Kita cuma merasa dekat dan kedekatan kita cukup hanya sampai di doa saja, karena itu yang paling mudah dan murah.
(Janur, 13 Februari 2015)
Sesungguhnya Nabi Muhammad bersabda kepada kakeknya Yazid bin Asad, “Cintalah kepada manusia sebagaimana kamu mencintai untuk dirimu.” (HR. Ahmad)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: