BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar acara tadarus dan mujahadah muharam, demi meningkatkan ketakwaan dan memahami lebih dalam terkait Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam.
Acara yang digelar di Kantor BAZNAS RI, Jakarta, pada Jumat (5/8) itu turut dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA; Pimpinan BAZNAS RI, H. Achmad Sudrajat, Lc.; penulis buku ‘Psikologi Qur’ani’ dan ‘Miracle of Tadarus’, Ustaz Ziyad Ul Haq, MA, Ph.D, para amilin/amilat BAZNAS RI.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA mengatakan acara ini kaya manfaat bagi Amil yang sehari-hari melayani Mustahik dan Muzaki. Ketakwaan menjadi pilar utama Amil dalam melayani umat dan telah menjadi bagian dari Prinsip Tiga Aman , yakni Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI.
Baca Juga: Paparan Hasil Riset Pengelolaan Zakat Masjid Oleh Peserta Beasiswa BAZNAS
Tingkatkan Ketakwaan Amil, BAZNAS Gelar Tadarus dan Mujahadah Muharam
Menurutnya, Al-Qur’an sebagai kitab suci umat muslim, tak hanya berperan sebagai petunjuk umat, namun juga mengarahkan manusia untuk terus berbuat kebaikan dan mencapai kesuksesan.
“Alhamdulillah, kita mendapatkan guru yang tepat, sehingga tadarus ini mudah-mudahan bisa lancar.
Tidak hanya memperdalam Al-Qur’an, tapi juga mengarahkan kehidupan kita semua agar berbuat terbaik untuk BAZNAS dan juga dirinya sendiri.
Karena itu sudah mutlak, karena jika sudah demikian maka kesuksesan keduanya dapat diraih,” ujar Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA.
Noor turut menambahkan beberapa kunci yang harus dijalani umat Islam, salah satunya faktor keikhlasan. Ikhlas sangat bermanfaat jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Bekerja di BAZNAS harus ikhlas, karena jika sudah ikhlas, Allah SWT akan memberi balasannya tidak hanya di tempat kerja, tapi juga di tempat lain. Tak hanya untuk diri sendiri, tapi juga kepada keluarga dan orang sekeliling kita,” kata Noor.
Sementara itu, Ustaz Ziyad Ul Haq, MA, Ph.D menyebutkan, Al-Qur’an adalah kita suci umat Muslim di seluruh dunia. Untuk memahaminya, kita diharuskan membacanya terlebih dahulu, karena memahami sesuatu dimulai dari membaca.
“Saat ini kita bahas tentang teknik tadarus yang optimal. Jangan sekali-kali terbersit dalam pikiran kita untuk memahami Al-Qur’an tanpa membaca Al-Qur’an terlebih dahulu.
Ibarat kita menjalin hubungan dengan sesama manusia, ada tingkatannya. Dalam memahami Al-Qur’an, harus dimulai dari membacanya.
Bagaimana seseorang mendalami aspek itu jika dia tidak sering berinteraksi membaca Al-Qur’an,” katanya.
Melalui acara ini, diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan para amilin dan amilat BAZNAS, sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik di kehidupan sehari-hari. [Ln]