TIM Al Azhar Tanggap Bencana terjun langsung melakukan aksi kemanusiaan dengan membantu para penyintas banjir lahar dingin yang terjadi di Lumajang, Jawa Timur.
Sejak Sabtu, 08 Juli 2023 hingga saat ini, aksi telah dilakukan di 5 desa yakni Desa Tumpeng, Desa Kloposawit, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, dan Desa Sidomulyo, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Banjir yang terjadi pada Jumat, 7 Juli 2023 ini setidaknya telah menerjang enam kecamatan di Lumajang. Dilansir dari Kompas.com pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan.
Selain banjir akses jalan juga tertutup longsor akibat hujan deras yang terus mengguyur.
Dalam mengawali aksi tersebut Tim Al Azhar Tanggap Bencana dengan didampingi Da’i Sahabat Masyarakat (Dasamas) Muhammad Urip mulai bergerak melakukan pemetaan dan mendata kondisi dan keperluan yang tengah dibutuhkan masyarakat.
Tim Al Azhar Tanggap Bencana Sigap Bantu Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin di Lumajang
Selanjutnya, aksi dilakukan dengan membantu para penyintas dengan menerjunkan pasukan bersih-bersih, mendistribusikan bantuan makanan dan logistik guna memenuhi kebutuhan harian para penyintas.
Dwi Yanto, selaku Koordinator Tim Al Azhar Tanggap Bencana mengatakan setidaknya terdapat 642 jiwa pengungsi yang masih bertahan di tenda-tenda darurat. Mereka terdiri dari balita sebanyak 111 jiwa, anak-anak sebanyak 126 jiwa, dewasa sebanyak 272 jiwa, dan lansia sebanyak 133 jiwa.
“Dengan adanya jembatan terputus di wilayah perbatasan Lumajang berdampak akses jalan menuju ke wilayah lain tak bisa dilewati sementara waktu, sehingga masyarakat dengan terpaksa menetap di tenda pengungsian, balai desa, dan juga tempat lainya yang telah disediakan oleh dinas pemerintahan setempat,” ungkapnya.
Baca juga: LAZ Al Azhar Distribusikan Kurban untuk Penyintas Gempa Bumi Cianjur
Hingga saat ini para penyintas masih memerlukan kebutuhan mendesak lainnya seperti alas tidur, selimut, makanan siap saji, peralatan mandi, peralatan bayi dan lansia, juga air bersih.
“Rencananya beberapa hari ke depan kami akan terus membantu para penyintas dengan mendirikan fasilitas dapur umum, akses kesehatan, pengadaan air bersih, pipanisasi, dan aksi bersih-bersih dengan pengadaan alat pembersih lumpur,” tambah Dwi Yanto.