YAYASAN Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) menggelar seminar internasional berjudul solidaritas Palestina dengan tema Perjuangan Keadilan Antar Bangsa. Seminar ini diselenggarakan pada Ahad (31/8/2025) di Al Jazeerah Restaurant Jakarta Timur.
Seminar ini dihadiri oleh rakyat Palestina langsung hingga pemerintahan Indonesia dengan tujuan utama memberikan informasi dan pemahaman yang benar dan tepat.
“Pertemuan kali ini untuk menyebarkan informasi dan juga pemahaman yang benar, pembicara yang ahli dari Palestina langsung, hingga tamu istimewa yang dari Gaza,” ujar Dr. Ahed Abu Al-Atta selaku Direktur Yayasan YPSP dalam sambutannya di acara Seminar Internasional Solidaritas Palestina, Ahad (31/8/2025).
Baca juga: Indonesia Bergabung dalam Global Sumud Flotilla Dukung Kemerdekaan Palestina
Sebarkan Pemahaman yang Benar, YPSP Gelar Seminar Internasional Solidaritas Palestina
Para rakyat Palestina sangat mengapresiasi atas dukungan Indonesia pada kemerdekaan negaranya.
“Kami mengangkat apresiasi untuk rakyat Indonesia dan pemerintahan, pada dukungannya untuk Palestina, maka ini adalah salah satu tanda loyalitas,” ujar Adnan Hmidan.
Point utama yang menjadi pembahasan yaitu berbahayanya penjajahan zionis, hati-hati atas propaganda yang disampaikan oleh Israel untuk Indonesia dan dengan pindahnya rakyat Palestina ke Indonesia untuk mengungsi itu merupakan cara Israel untuk menjajah Palestina secara lengkap.
Hal lainnya juga disampaikan oleh Dr. Mustafa Al-Bargouti selaku Tokoh Nasional Palestina mengenai dosa terbesar zionis yang dilakukan pada rakyat Palestina, seperti genosida, strategi kelaparan hingga projek etnik cleansing yang sedang mereka lakukan saat ini.
“Bayangkan apa yang terjadi di Palestina mulai dari 2023 sampai sekarang, sebanyak 140.000 ton bom yang sudah jatuh di Gaza,” ucap Dr. Mustafa.
Dirinya juga menerangkan bahwa sampai sekarang sebanyak 70.000 warga yang telah syahid dan 160.000 orang terluka akibat peperangan dan kemungkinan besar untuk syahid.
Dr. Mustafa selaku spesialis penyakit dalam dan penyakit jantung menjelaskan bahwa banyak wanita hamil di Gaza tanpa adanya makan, minum dan obat-obatan yang tersedia, akibatnya mayoritas dari mereka mengalami keguguran atau meninggal dunia.
Selain itu, banyak kasus hepatitis yang melanda akibat tidak adanya makanan, minuman dan obat-obatan, maka dari itu mereka menunggu syahid karena bom atau penyakit yang mereka derita.
“Yang ditindas di Gaza bukan hanya manusia, tetapi hukum internasional dan hak asasi manusia, itu semua disembelih, diinjak oleh para zionis,” ujar Dr. Mustafa.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Proyek yang sedang dijalankan oleh Israel saat ini adalah pengusiran rakyat Palestina dari tanahnya. Hal itulah yang menjadi rakyat Palestina tidak ingin meninggalkan tanahnya agar tidak dikuasai secara penuh.
Dua point yang perlu diperhatikan dalam melihat realita:
Di palestina banyak terjadi serangan rakyat Palestina oleh polisi zionis, cek point yang berlapis lapis, setiap harinya banyak ditangkap dan dipenjara tanpa alasan yang jelas dan tanpa proses persidangan, itu terus dilakukan polisi zionis.
Terungkap siapa pelaku dan korban dalam genosida ini. Banyak media barat mengatakan bahwa Israel adalah korban dan Palestina adalah pelaku, yang dimana sekarang terungkap, Israel adalah pelakunya, mereka terus terusan mengeluarkan propaganda bahwa Israel adalah negara demokratis satu satunya di Timur Tengah dan Palestina adalah korbannya. [Din]