PERTEMUAN seniman dan budayawan Muslim yang diselenggarakan oleh MUI diharapkan menjadi tonggak perkembangan Islam.
Pada tanggal 2 dan 3 Agustus 2022, Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam Majelis Ulama Indonesia (LSBPI) akan mengadakan multaqa pertama, berkumpulnya para seniman dan budayawan Muslim di Indonesia.
Baca Juga: LSBPI MUI Siap Gelar Multaqa Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia
Pertemuan Seniman dan Budayawan Muslim oleh MUI Diharapkan jadi Tonggak Perkembangan Peradaban Islam
Dari perkumpulan tersebut, diharapkan agar bisa saling memberi motivasi untuk menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi umat.
Selain itu, juga bisa menjadi ajang kolaborasi untuk menyebarkan manfaat yang lebih besar lagi.
Ketua Panitia Multaqa, FGD, dan Rakornas LSBPI MUI, Ustaz Erick Yusuf menjelaskan bahwa acara tersebut akan menjadi tonggak untuk perkembangan peradaban Islam.
Para seniman dan budayawan akan duduk bersama untuk membuat semacam blue print terkait bagaimana langkah-langkah ke depannya untuk membuat sesuatu yang bermanfaat.
“Pertemuan ini sebagai awal untuk diberikan rekomendasi, masukan-masukan terhadap seluruh praktisi, insan, seni, dan budaya Muslim di Indonesia.
Selain itu, acara ini juga diadakan agar para seniman serta budayawan bisa saling bersinergi dan kolaborasi.
Nantinya, mereka juga bisa saling memberi masukan, mengingatkan, dan mengarahkan dalam bagaimana membangun peradaban dari seni dan budaya Islam di Indonesia,” jelasnya kepada pers di Hotel Sari Pacific, Senin (1/7/2022).
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua MUI bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam, Kiai Jeje Zainuddin.
Ia mengungkapkan bahwa jangan sampai budaya Islam meredup sehingga nantinya yang ada hanya budaya-budaya yang merusak.
Oleh sebab itu, diharapkan acara ini juga menjadi fondasi membangun peradaban berbasis budaya yang islami.
“Diharapkan menjadi salah satu fondasi membangun peradaban bangsa Indonesia yang berbasis kepada seni budaya yang islami.
Sayang sekali kalau potensi umat yang besar tidak diwadahi dengan baik. Kalau tidak serius mewadihanya, budaya bisa dikuasai oleh asing dan tidak islami,” ujarnya.
Ketua Lembaga Seni Budaya Peradaban Islam, Ustaz Habiburrahman El-Shirazy juga mengharapkan agar acara ini bisa membentengi umat Islam dari budaya yang merusak.
Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk menambah daya kreativitas para seniman dan budayawan.
“Nantinya, diadakan setiap tahun agar ada kerinduan untuk bertemu. Tujuannya silaturahmi. Menambah daya kreativitas serta memunculkan motivasi,” katanya.
LSBPI MUI sudah siap menggelar Multaqa Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia.
Kegiatan itu akan diadakan di Hotel Sari Pacific Jakarta, Selasa (2/8), kemudian dilanjutkan dengan Rakornas dan FGD pada Rabu (3/8). [Cms]