SEBAGAI langkah upaya percepatan eliminasi kasus TBC (Tuberkulosis) di Indonesia, harus terdapat peran serta berbagai elemen masyarakat.
Melihat dari angka kasus TB-anak pada tahun 2020 terjadi 33,366 kasus, sementara angka kematian akibat TB mencapai 13,110 jiwa (sumber: Data Global TB Report 2021).
Melalui Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia (Kemenko PMK) membentuk wadah kemitraan penanggulangan TBC Nasional sebagai amanah Perpres No 67 Tahun 2021 terkait peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan, dan multisektor lainnya dalam percepatan penanggulangan TBC.
Hal tersebut, sebagai langkah dan upaya mendorong keterlibatan penanggulangan TBC dalam peran masyarakat untuk mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah khususnya yang bersifat promotif, preventif dan rehabilitatif.
Percepat Eliminasi TBC Di Indonesia Tahun 2022, Giatkan Peran Wadah Kemitraan TB Nasional
Selain itu menyediakan dukungan untuk pasien TBC yang bersifat komplementer, mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap kasus TB di masyarakat.
Serta memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan terkait penanggulangan TB dan membantu melaksanakan mitigasi bersama terhadap dampak psikososial dan ekonomi yang dihadapi pasien TBC dan keluarga.
Menurut dr. Yeni Purnamasari, MKM selaku GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa yang sekaligus Ketua Bidang 4 (Empat) Wadah Kemitraan TB Nasional melalui pesan WhatsApp pada Rabu (27/07/2022) mengatakan, “Sebagai langkah dan upaya percepatan eliminasi TB di Indonesia.”
Baca juga DMC Dompet Dhuafa Turunkan Tim Respon Banjir
“Agenda terdepan yakni dengan bersama seluruh mitra yang tergabung dalam wadah kemitraan TBC untuk meningkatkan peran serta dan dukungan aktif, dalam upaya mitigasi dampak psikososial dan ekonomi pasien TB dan keluarga,” ungkapnya.
“Serta mendukung upaya lain yang sejalan dengan rencana kerja bersama seluruh bidang dan mitra terkait,” jelasnya.
“Seperti peran kemitraan yang sudah berjalan bersama Dompet Dhuafa, sebagai upaya penemuan kasus aktif di masyarakat, pendampingan dan dukungan komplementer dalam mendukung keberhasilan pengobatan terutama di kawasan sehat binaan Dompet Dhuafa,” tambahnya.
“Serta yang terbaru adalah dukungan pemberdayaan pasien TB dan keluarga berkolaborasi dengan organisasi penyintas TB yaitu POP (Perhimpunan Organisasi Pasien) TB”, tutup dr. Yeni Purnamasari, MKM.
Pada program TBC, Dompet Dhuafa melalui LKC (Layanan Kesehatan Cuma-cuma) Dompet Dhuafa telah berperan aktif sejak tahun 2004 dengan berbagai program terutama TB komunitas bekerjasama dengan berbagai pihak terkait.