MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Menteri Arifah, mengenang masa perjuangannya saat aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IPPNU 2025 yang digelar di Gedung PBNU Lt. 8, Jakarta, Jumat (11/7/2025).
Di hadapan para kader IPPNU dari seluruh Indonesia, Menteri Arifah menceritakan pengalamannya semasa menjadi Ketua IPPNU PW Daerah Istimewa Yogyakarta sekitar 35 tahun silam.
Beliau mengisahkan perjuangan berorganisasi, mulai dari bepergian ke pelosok daerah hingga pernah mengalami motornya mogok di tengah hutan saat hujan.
Menteri PPPA Arifah Kenang Perjuangan di IPPNU, Ingatkan Untuk Selalu Cari Barokah
“Kesulitan, hambatan, tantangan saat membesarkan organisasi akan terasa manfaatnya ketika kita sudah selesai diproses itu,” kata Menteri Arifah.
Menteri Arifah juga menekankan pentingnya niat dalam berorganisasi, bukan untuk mengejar jabatan atau materi, melainkan untuk mendapatkan keberkahan hidup.
“Ibu saya selalu berpesan, hidup itu harus barokah. Hidup barokah itu hidup yang bermanfaat, mengurusi orang banyak. Kalau aktif di NU, jangan cari jabatan atau materi. Salah alamat kalau aktif di NU untuk cari materi. Tapi carilah barokah,” ujar Menteri Arifah.
Selain berbagi kisah inspiratif, Menteri Arifah juga menyampaikan persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang angkanya masih tinggi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Berdasarkan survei Kementerian PPPA tahun 2024, satu dari empat perempuan pernah mengalami kekerasan, dan satu dari dua anak di Indonesia pernah menjadi korban kekerasan.
“Ini bukan hal kecil. Sampai 7 Juli 2025, angka kekerasan sudah mencapai 14.000 kasus. Karena itu, peran rekanita IPPNU sangat penting dan strategis untuk menguatkan remaja agar tidak menjadi korban kekerasan, bullying, dan sebagainya,” tegas Menteri Arifah.
Menteri Arifah mengajak IPPNU bersinergi dengan Kementerian PPPA melalui program “Ruang Bersama Indonesia” di tingkat desa, serta memanfaatkan layanan SAPA 129 bagi masyarakat yang mengalami kekerasan.
Rapimnas IPPNU 2025 ini juga dirangkaikan dengan Rakornas Lembaga Konseling dan Pengembangan Belajar (LKPP) serta Korps Pelajar Putri (KPP), yang akan ditutup dengan kegiatan IPPNU Eco Day di Pulau Tidung. [Din]