SAHABAT Muslim, kenalkah dengan Naila al Farafishah? Sebuah nama yang menjadi pilihan sang Khalifah. Usianya masih belia, 18 tahun.
Jarak 57 tahun terjeda dengan pemimpin Madinah, ia memilih wanita mulia dari Kuffah dari keluarga Kalbiyah.
Semua bermula saat Gubernur Irak, Sa’ad bin Abi Waqqas merekomendasikannya untuk mendampingi sang Dzunurain.
Saat ditanyakan kepadanya sambil membuka imamahnya: “Rambutku sudah tak lagi hitam, usiaku sudah melewati batasnya!”
Khalifah Utsman Radhiyallahu anhu sempat khawatir, bilakah Naila tak menyukainya.
Namun ia berkata: “Aku termasuk wanita yang menyukai laki-laki paruh baya”.
Ia melanjutkan: “Masa mudamu sudah kau habiskan bersama Rasulullah,” garis wajah Naila tersenyum, “Dan itu jauh aku lebih sukai dari segala-galanya.”
Baca Juga: Kisah Fathimah, Istri yang Rela Meninggalkan Kemewahan
Naila al Farafishah Istri Sang Khalifah
Kisah cinta sejatinya terlukis begitu dalam, istri terakhir Utsman bin Affan Radhiyallahu anhu terkenal cerdas dan pemberani.
Darah dan pengorbanannya menjadi saksi, saat terakhir mendampingi suaminya, ketika sang Khalifah di ujung fitnah.
Saat senja menggelayut temaram di sudut kota Madinah, pemberontak menyelinap masuk ke rumahnya, saat itu Utsman Radhiyallahu anhu dalam kondisi berpuasa dan sedang bertilawah di ruangannya.
Sekelebat pedang tengah mengayun memburu, Naila dengan sigap melemparkan tubuhnya melindungi suaminya, lalu menahan ayunan kilatan pedang dengan jarinya.
Crash …! Lima jemari lentiknya terputus! Darah segar memercik di tengah pertempuran.
Ganasnya serangan berikutnya, tak sanggup Naila untuk menahannya, tubuh Utsman Radhiyallahu anhu tersungkur, sebercak darah jatuh melumuri lembar Al-Qur’an yang ia baca.
Wajah Utsman Radhiyallahu anhu tersenyum seakan menggapai kerinduannya, ia pergi berbuka puasa bersama kekasih-Nya.
Madinah kembali kelabu, air mata Naila berderai, bersama darah jemari yang tertumpah, ia genggam jubah Khalifah. Tsabat melepas kekasih hatinya.
Sahabat, itulah sepenggal kisah tentang Naila al-Farafishah, wanita yang mendampingi Khalifah Utsman bin Affan di akhir hidupnya. [ind/Kang Iyan]