PERNAHKAH kamu berpikir untuk menerjemahkan tangisan bayi? Dosen IPB, Medhanita Dewi Renanti, S.Kom, M.Kom. mampu melakukannya. Medhanita seolah-olah menjawab kebutuhan para orang tua dengan meluncurkan sebuah aplikasi bernama Madsaz.
Baca Juga: Festival Crying Baby Sumo di Jepang, Bayi yang Pertama Menangis Jadi Pemenang
Mengenal Aplikasi Madsaz Buatan Dosen IPB yang Mampu Terjemahkan Tangisan Bayi
Aplikasi madsaz merupakan aplikasi pertama di Indonesia yang mampu menerjemahkan tangisan bayi berusia 0-3 bulan (bersifat universal walaupun berbeda negara, suku bangsa, dan bahasa) dengan tingkat akurasi hingga 94%.
Sedangkan untuk bayi berusia 4 bulan ke atas akan berbeda-beda, tergantung pada lingkungan dan kebudayaan masing-masing.
Aplikasi ini mampu mendeteksi lima jenis tangisan bayi yaitu tangisan:
1. “neh” yang berarti lapar,
2.“owh” berarti lelah yang mengindikasikan bayi mulai mengantuk,
3. “eh” berarti ingin sendawa,
4. “eairh” berarti masuk angin (perut kembung),
5. “heh” berarti bayi merasa tidak nyaman (bisa karena popoknya basah, udara terlalu panas atau dingin, atau hal lainnya).
Manfaat yang diperoleh dengan adanya aplikasi ini adalah para orang tua yang baru mempunyai anak dapat dengan cepat dan mudah mengetahui arti tangisan bayinya.
Hal ini membuat orang tua merasa lebih percaya diri dalam mengasuh bayinya dan by the end of the day, tingkat stres mereka berkurang signifikan.
Di sisi lain, bayi cepat tenang karena orang tua dapat mengambil tindakan yang tepat berdasarkan arti tangisan bayinya. Ketenangan ibu dan anak ini tentunya sangat berdampak terhadap kesehatan keduanya.
Aplikasi ini menyediakan dua bahasa, Indonesia dan English. Cara menggunakan aplikasi ini sangat mudah yaitu dengan menekan tulisan ”REKAM” (IN) atau “RECORD”(EN) ketika bayi menangis.
Output/arti tangis bayi akan ditampilkan di layar HP dalam waktu kurang lebih 20 detik setelah proses perekaman (button berwarna pink untuk klasifikasi output yang dihasilkan).
Selain menampilkan arti tangis bayi, aplikasi ini akan menampilkan solusi yang dapat dilakukan oleh orang dewasa kepada bayi sesuai dengan klasifikasi tangisannya.
Ide untuk membuat ide ini awalnya muncul pertama kali pada 2011 lalu. Saat itu, ia sedang mengandung dan mengikuti seminar tentang tumbuh kembang anak.
Dari seminar tersebut, Medhanita mendapatkan informasi bahwa bayi itu memiliki bahasa yang dapat dimaknai atau diartikan oleh orang dewasa. Saat itu, belum ada software yang berbasis Android untuk menerjemahkan tangisan bayi.
Pada permulaan, ia mengembangkan dalam bentuk desktop sekitar tahun 2013. Setelah dilaunching pada tahun yang sama, Medhanita kembali mengembangkan aplikasi tersebut. Pada tahun 2015, Medhanita kembali mengembangkan dalam bentuk Android.
Akan tetapi, pengembangan dalam bentuk Android tersebut belum langsung dilaunching karena masih memiliki sejumlah kekurangan. Tiga tahun berselang setelah melakukan penyempurnaan, akhirnya Medhanita meluncurkan aplikasi tangisan bayi berbasis Android tersebut.
Saat ini aplikasi tersebut dapat diunduh melalui Playstore dan sudah mencapai 100 ribu lebih unduhan. [Cms]