K-NISAA’ STIS 2025 resmi digelar sebagai wadah kajian keislaman khusus muslimah, terutama bagi anggota Rohis Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) pada Jumat, (27/6/2025).
Acara yang digelar di Auditorium Polstat STIS ini bertujuan memperluas wawasan keislaman dan memperkuat identitas Muslimah melalui materi-materi inspiratif yang disampaikan oleh para ustadzah berpengalaman.
Ketua pelaksana K-Nisaa’ 2025, Indah, menyampaikan bahwa acara ini dirancang agar para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu agama, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“K-Nisaa’ ini sebagai wadah bagi Muslimah, khususnya anak Rohis STIS, untuk mendapatkan ilmu dari para ustadzah yang insyaAllah sudah berpengalaman. Jadi insyaAllah bisa menambah insight dan bertambah ilmunya,” ungkap Indah pada tim ChanelMuslim.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Indah juga berharap agar ilmu yang diperoleh tidak hanya menjadi pengetahuan semata, tetapi juga dapat menjadi pedoman dalam menjalani peran sebagai Muslimah.
“Harapan lainnya setelah mengikuti kajian ini, semoga bisa menerapkannya dalam kehidupan dan benar-benar mendapatkan manfaat dari ilmu tersebut,” tambahnya.
Salah satu sesi kajian yang menarik perhatian adalah materi yang dibawakan oleh Ustadzah Aini Aryani, dengan tema “Go Beyond Your Limit Without Crossing Your Path.”

K-Nisaa’ STIS 2025: Wadah Kajian Muslimah untuk Menambah Ilmu dan Wawasan Keislaman
Baca juga: Meningkatkan Kualitas Diri Muslimah, Rohis Politeknik Statistika STIS Gelar K-Nisaa Istimewa
Dalam pemaparannya, Ustadzah Aini menekankan pentingnya perempuan mengenali peran dan batasan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.
Beberapa poin penting yang disampaikan antara lain:
Tidak ada istilah perempuan itu menafkahi. Dalam Islam, kewajiban menafkahi bukanlah beban perempuan.
Perempuan merupakan pihak yang paling lama dinafkahi—sejak lahir hingga menikah. Berbeda dengan laki-laki yang hanya wajib dinafkahi sampai baligh.
Peran perempuan dalam keluarga harus disesuaikan dengan status yang sedang diemban, baik sebagai hamba Allah, anak, istri, maupun ibu.
Meskipun terdapat beberapa kendala dalam persiapan acara, seluruh tim pelaksana berhasil mengatasinya dengan kerja sama yang solid.
Kajian ini diikuti oleh 80 peserta. Dengan semangat berbagi ilmu dan mempererat ukhuwah islamiyah, K-Nisaa’ STIS 2025 diharapkan menjadi kegiatan rutin yang terus memberi manfaat, motivasi, dan penguatan identitas Muslimah di lingkungan kampus dan masyarakat.[Sdz]