VIRUS HMPV lebih sering terjadi pada usia anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. HMPV (Human metapneumovirus) lebih sering pada anak, dengan dominasi pada usia di bawah 2 tahun dengan rata-rata usia 22 bulan.
Kasus virus HMPV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 pada anak dengan gejala infeksi saluran napas. Meski begitu, diperkirakan virus itu sudah beredar di Belanda sejak tahun 1958.
Dalam beberapa data pun diketahui bahwa pasien yang memerlukan perawatan terbanyak ada pada usia 6 sampai 22 bulan.
Baca juga: Antibiotik Tidak Dapat Menangkal Virus HMPV
Virus HMPV Sering Terjadi pada Anak-Anak Dibanding Orang Dewasa
Studi epidemiologi menunjukkan sekitar 90-100 persen anak pernah terinfeksi HMPV pada usia 5-10 tahun.
Dari kepustakaan HMPV ini sudah ada di Indonesia, dikatakan bahwa baru ada padahal sudah lama ada dan di sebuah rumah sakit itu ada enam kasus HMPV kemudian rumah sakit lain dua kasus dan itu terus berkembang, jadi ini memang sudah ada di Indonesia.
Terkait dengan wabah HMPV, pada umumnya terjadi di bulan-bulan dengan musim semi dan musim dingin. Di belahan bumi utara, wabah HMPV sering terjadi antara bulan Januari hingga Maret.
Sementara di bumi belahan selatan, wabah terjadi antara Juni hingga Juli. Puncak kejadian musiman HMPV biasanya terjadi antara bulan Maret dan April, tepatnya setelah musim infeksi RSV dan Influenza.
Penyebaran HMPV pada anak ditularkan melalui percikan (droplet), dengan masa inkubasi berkisar antara tiga sampai lima hari meskipun dapat bervariasi antar individu.
Infeksi HMPV pada umumnya diawali gejala klinis pasien yang mencakup infeksi saluran pernafasan akut seperti batuk, pilek, demam, sakit kepala hingga sakit tenggorokan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Adapun pengobatan untuk infeksi HMPV bersifat suportif yaitu fokus pada penanganan gejala yang timbul seperti antipiretik, oksigenasi dan terapi cairan.
Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan kemungkinan penggunaan ribavirin, immunoglobulin, fusion inhibitors dan small interfering ribonucleic acid (siRNA) untuk pengobatan dan pengendalian infeksi HMPV.
Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah, sekolah hingga tempat umum juga sangat penting agar anak terlindungi dari penularan virus HMPV. [Din]