ChanelMuslim.com – Bunda, ternyata hasil riset menunjukkan bahwa tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh kandungan gula dalam air susu ibu atau ASI. Kok bisa?
Berdasarkan riset yang dikemukakan dalam artikel breast milk and cognitive development – the role of confounders: a systematic review yang dimuat dalam US National Library of Medicine, ASI dari ibu bayi yang lebih tinggi dan lebih berat cenderung memiliki komposisi oligosakarida yang kurang beragam, konsentrasi 2’FL yang lebih tinggi dan konsentrasi LNnT yang lebih rendah.
Sementara ASI dari ibu yang kelebihan berat badan dan obesitas pun cenderung memiliki komposisi oligosakarida yang kurang beragam, konsentrasi 2’FL yang lebih tinggi dan konsentrasi LNnT yang lebih rendah.
Hasil ini menjadi konfirmasi penelitian sebelumnya bahwa komposisi dan pertumbuhan anak turut dipengaruhi adanya kandungan gula dalam ASI.
Sebagai informasi, penelitian ini berdasarkan penelitian mengejutkan di Amerika Serikat. Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS mencatat sekitar 2.000 bayi di AS mendapatkan infeksi grup B Streptococcus (GBS) setiap tahun, dan 4-6% di antaranya meninggal.
Baca Juga: Prinsip-Prinsip Dasar Tumbuh Kembang Otak Anak
Tumbuh Kembang Anak Ternyata Dipengaruhi oleh Kandungan Gula dalam ASI
Dalam tumbuh kembang bayi, GBS menjadi penyebab umum infeksi darah, meningitis, dan lahir mati pada bayi baru lahir.
Bakteri ini ditransfer dari ibu ke bayi saat melahirkan. Seorang ibu hamil yang dites positif GBS biasanya diberikan antibiotik intravena selama persalinan untuk membantu mencegah infeksi dini selama minggu pertama kehidupan.
Menariknya, insiden infeksi onset lambat yang terjadi sejak satu minggu hingga tiga bulan setelah kelahiran lebih tinggi pada bayi yang diberi susu formula daripada bayi yang diberi ASI.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor dalam ASI yang membantu melindungi risiko bayi terkena GBS.
Dengan kata lain, gula sangat mungkin bisa menggantikan antibiotik.
“Kami menyimpulkan bahwa GBS memproduksi asam laktat yang menghambat pertumbuhan, kemudian ketika kami menambahkan oligosakarida, spesies yang bermanfaat dapat menggunakannya sebagai sumber makanan untuk mengatasi penekanan ini,” ungkap Rebecca Moore lulusan Vanderbilt University.[ind/tap]