ChanelMuslim.com – Terjadinya henti jantung yang mendadak kembali ramai diperbincangkan karena menjadi penyebab meninggalnya Pebulutangkis Indonesia, Markis Kido saat sedang bermain bulu tangkis.
Selain itu, henti jantung juga menjadi penyebab Pemain Sepak Bola asal Denmark, Christian Eriksen terjatuh di tengah pertandingan saat sedang bermain sepak bola.
Baca Juga: Berhenti Merokok, Mungkinkah?
Memiliki Masalah Jantung
Dua contoh di atas tentunya membuat kita bertanya-tanya mengapa henti jantung yang mendadak selalu terjadi ketika sedang berolahraga.
Dilansir National Heart, Lung, and Blood Institute menyatakan bahwa henti jantung bisa terjadi saat orang yang memiliki masalah jantung melakukan olahraga berat.
Studi yang diterbitkan pada jurnal Circulation meninjau kejadian ini dan hasilnya menunjukkan bahwa kasus henti jantung dapat terjadi selama latihan dan kurang lebih 1 jam setelah olahraga dilakukan, meskipun angka kejadiannya cukup jarang.
Dari studi tersebut, jenis latihan yang paling umum menyebabkan henti jantung adalah latihan di gym, lari, bersepeda, berenang, bermain bola basket, dan menari.
Sebagian besar orang yang mengalami jantung berhenti bekerja ini mengeluhkan nyeri dada, pusing, tidak enak badan atau kejang sebelum pingsan.
Baca Juga: Satu Jam Pertama Bisa Selamatkan Penderita Serangan Jantung
Penyebab Henti Jantung saat Berolahraga
Dilansir hellosehat.com, ketika berolahraga, tubuh akan menghasilkan hormon adrenalin. Hormon ini dapat merangsang denyut jantung menjadi lebih cepat.
Oleh sebab itu, apabila olahraga yang dilakukan terlalu berat, hormon ini memaksa jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah.
Pada orang yang memiliki masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung (aritmia), olahraga yang berlebihan ini bisa memicu terjadinya henti jantung mendadak.
Penyebabnya bisa terjadi akibat dehidrasi karena dehidrasi membuat kadar mineral, seperti kalium dan magnesium menjadi sangat rendah.
Mineral tersebut mengandung muatan listrik yang membantu saraf dan otot jantung bekerja sebagaimana mestinya.
Saat kadar mineral tersebut sangat rendah, aktivitas pensinyalan listrik di jantung bisa terganggu menyebabkan aritmia dan henti jantung mendadak.
Dilansi alodokter.com, henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat ditandai dengan hilangnya kesadaran dan napas yang berhenti.
Penyebab terjadinya adalah karena gangguan listrik di jantung yang mengakibatkan pompa jantung terhenti, sehingga membuat aliran darah ke seluruh tubuh juga terhenti.
Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah henti jantung mendadak tidak hanya bisa dialami oleh orang-orang yang sedang berolahraga.
Selain menderita penyakit jantung, seseorang akan lebih berisiko terkena henti jantung mendadak apabipa berusia di atas 45 tahun (pria) atau di atas 55 tahun (wanita).
Selain itu, memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung, jarang berolahraga dan tidak aktif bergerak, memiliki kebiasaan merokok, dan menyalahgunakan NAPZA, seperti kokain atau amfetamin.
Kemudian, orang yang mengalami obesitas, mempunyai kadar kolestrol yang tinggi, memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), menderita diabetes, mengalami sleep apnea, dan menderita gagal ginjal kronis juga rentan terkena henti jantung mendadak.
Baca Juga: Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan Mata dan Jantung
Bedanya dengan Serangan Jantung
Perlu diketahui bahwa henti jantung dan serangan jantung memiliki definisi yang berbeda.
Serangan jantung adalah kondisi yang terjadi saat jantung tidak menerima cukup aliran oksigen dari aliran darah yang menuju jantung.
Kondisi serangan jantung dapat terjadi dalam durasi hingga hitungan jam.
Selama durasi waktu ini, bagian jantung yang tidak menerima oksigen terus mengalami kerusakan berupa kematian otot jantung apabila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian.
Hal in berbeda dengan henti jantung yang berhenti berdetak apabila mengalaminya.
Sedangkan serangan jantung, jantung tidak berhenti berdetak saat mengalaminya.
Sahabat Muslim, mari kita bersama-sama menyayangi diri sendiri dengan selalu menjaga kesehatan.
Selain itu, kita bisa berolahraga yang cukup dan teratur serta tidak terlalu memberatkan diri sendiri. [Cms]